Market

Minim Kredit Macet, Menko Airlangga: Per 12 Juni Realisasi KUR Capai Rp87,7 Triliun

Pemerintah terus mengandalkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memicu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) naik kelas. Apalagi prosentase kredit macetnya sangat kecil. Pemerintah pun nyaman untuk memperkuat permodalan usaha kecil yang masih sangat prospektif.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat  (KUR) hingga 12 Juni 2023 telah mencapai Rp87,48 triliun.

“Hingga 12 Juni 2023 [realisasi penyaluran KUR telah mencapai Rp87,48 triliun dan diberikan kepada 1,6 juta debitur,” katanya seperti dikutip dari keterangan resmi hasil kunjungannya di acara pameran yang bertajuk UMKM Maju dan Terbang Tinggi di Cirebon, Jawa Barat pada Jumat (16/6/2023)., dikutip Sabtu (17/6/2023).

Sementara khusus untuk wilayah Cirebon, Airlangga menyampaikan bahwa realisasi penyaluran KUR telah mencapai Rp63 miliar kepada sebanyak 942 debitur. Adapun pada 2023, pemerintah telah meningkatkan target penyaluran KUR menjadi sebesar Rp450 triliun.
Pemerintah terus mendorong para pelaku UMKM di segala sektor, lanjut Airlangga, untuk memanfaatkan KUR yang disediakan pemerintah agar permodalan tidak lagi menjadi hambatan UMKM untuk naik kelas. ”Sektornya terbuka luas, seperti tadi UMKM diberikan seluas-luasnya dan semudah-mudahnya. NPL (non-performing loan) relatif kecil, satu koma sekian persen,” kata dia.

Pada kesempatan tersebut, Airlangga juga menyaksikan penyaluran KUR Super Mikro, penyerahan secara simbolis penerima kartu BPJS Ketenagakerjaan, penyerahan santunan program Jaminan Kematian (JKM) BPJS Ketenagakerjaan, dan penyerahan santunan program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) BPJS Ketenagakerjaan.

”Pemerintah berharap melalui kegiatan ini dapat mendorong semangat UMKM di Indonesia, khususnya di wilayah Cirebon dan sekitarnya, untuk terus meningkatkan kelas usahanya melalui KUR dan ’terbang tinggi’ maju menjadi pengusaha yang hebat di masa yang akan datang.” kata Plt. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Ferry Irawan.

Back to top button