News

Mina: Kota Tenda Terbesar di Dunia dan Saksi Bisu Ibadah Haji Jutaan Umat Muslim

Jemaah haji mulai bergegas menuju padang Mina, baik dengan berjalan kaki atau naik bus, ke salah satu kota tenda terbesar di dunia, yang terletak di Arab Saudi.

Mina akan dihuni oleh jutaan orang pada hari ke-8, 11, dan 12 bulan Dzulhijjah dalam kalender lunar Islam, saat para jemaah bermalam selama pelaksanaan haji.

Padang Mina, yang terletak sekitar 5 km di sebelah timur Masjidil Haram, merupakan ruang terbuka yang diperlengkapi lebih dari 100.000 tenda berpendingin udara yang dapat menampung lebih dari 2,6 juta orang, meluas hingga 2,5 juta meter persegi.

Tenda-tenda tersebut tersedia dalam tiga ukuran: delapan meter persegi, enam kali delapan meter, atau dua belas kali delapan meter. Semua tenda saling terhubung melalui koridor beraspal, diterangi, dan ditandai dengan jelas.

Fzjy Tx0aatsno - inilah.com

Mina dikenal sebagai kota tenda terbesar di dunia. Para jemaah haji harus tinggal di Mina selama pelaksanaan haji dan melakukan ritual Melempar Jumrah. Ritual ini dilaksanakan antara matahari terbit dan terbenam pada hari-hari terakhir haji.

Tenda-tenda dibagi sesuai dengan jenis kelamin yang dilengkapi dengan fasilitas dapur, kamar mandi, dan tempat wudhu.

Sejarah Mina

Suasana pemandangan tenda jemaah haji 2023 di Mina (Foto: Haramain)
Suasana pemandangan tenda jemaah haji 2023 di Mina (Foto: Haramain)

Pada tahun 1900-an, sering terjadi kebakaran tenda di Mina akibat para jemaah yang tidak mematuhi aturan keselamatan, menyebabkan luka dan kerusakan. Akibatnya, pemerintah Saudi merancang tenda di Mina.

Pada awalnya, tenda dibuat dari katun tetapi setelah terjadi kebakaran pada tahun 1997, tenda yang tahan api diperkenalkan, terbuat dari kain fiberglass yang dilapisi Teflon yang tahan panas.

Sekarang, alat pemadam kebakaran ditempatkan setiap 100 meter di Mina. Setiap kelompok tenda dikelilingi oleh pagar metal untuk keamanan, dilengkapi dengan pintu utama dan pintu keluar darurat.

Sebanyak 9.000 kursi roda, baik standar maupun elektrik, telah disediakan untuk jemaah yang membutuhkannya.

“Ada fasilitas yang luar biasa untuk orang tua dengan disabilitas. Ayah saya melakukan Umrah dengan kursi roda dan banyak wanita yang mengendarai mobil listrik yang mereka miliki,” kata Shaima Akram, seorang jemaah haji dari Pakistan, kepada media timur tengah The National.

“Saya sangat lega kami dapat menyelesaikan Umrah dengan cepat karena ayah saya mendapatkan kesempatan. Para pemandu dan sukarelawan sangat membantu, kami menantikan masa tinggal kami di Mina hari ini,”ungkapnya.

Hari ke-8 Dzulhijjah, ketika jemaah tiba di Mina, disebut sebagai Yawm Al Tarwiyah atau hari penyiraman, merujuk pada tradisi membawa air ke lokasi ini dalam persiapan untuk Hari Arafah ketika umat Islam mendaki Jabal Rahmah.

Puncak haji, yaitu berwukuf di padang Arafah, akan berlangsung pada hari Selasa, tanggal 27 Juni 2023 mulai waktu Dzuhur. Di tempat inilah Nabi Muhammad memberikan khotbah terakhirnya.

Setibanya di Mina, jemaah menghabiskan hari dengan berdoa, berdzikir, dan membaca Alquran. Mereka diizinkan untuk memendekkan shalat mereka, dengan menggabungkan shalat Dzuhur dan Ashar serta shalat Maghrib dan Isya.

Para jemaah disarankan untuk mendapatkan istirahat yang cukup dan tidur untuk mempersiapkan diri menjalani wukuf di Arafah.

Hari ke-11, 12, dan 13 Dzulhijjah dikenal sebagai hari Tasyrik, yang juga merupakan waktu jatuhnya Idul Adha. Hari-hari ini dirayakan oleh umat Islam dan jemaah haji sebagai penanda penyelesaian ibadah haji.

Back to top button