News

Besok, JIS Harus Bersih dari Tenda Warga Eks Kampung Bayam

Warga eks Kampung Bayam yang mendirikan tenda di sekitar Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara dipaksa untuk membongkar dan tidak lagi menempati kawasan tersebut. Pasalnya, stadion tersebut akan digunakan untuk Piala Dunia U-17.

Saat ini pemerintah tengah memperbaiki sejumlah fasilitas di area JIS seperti akses jalan serta trotoar dan harus selesai sebelum ajang Piala Dunia U-17 digelar yakni 10 November hingga 2 Desember.

Pendamping warga dari Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Mirnawati mengakui warga diberi waktu hingga Jumat (22/9/2023) besok untuk membongkar tenda.

“Dikasih waktu sampai dengan hari Jumat ini, itu harus dikosongkan, kalau tidak, dikosongkan paksa,” katanya.

Sejatinya Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan Rumah Susun Nagrak, Cilincing untuk menampung warga Kampung Bayam yang tempat tinggalnya tergusur oleh pembangunan JIS saat itu. Namun sebagian warga menolak pindah dengan alasan anak-anaknya jauh dari sekolah.

“Kalau di sini (sekitar JIS) mereka sekolahnya dekat. kalau dipindah (ke Rusun Nagrak), mereka berangkat sekolah setelah salat Subuh,” jelasnya.

Menurutnya, warga yang bertahan di tenda di kawasan Papanggo kebanyakan sekolah di SMPN 116 Jakut, SMPN 140 Jakut, dan SMPN 55 Jakut yang berada di kawasan Tanjung Priok. Dengan jarak yang tidak terlalu jauh, anak-anak tidak akan terlambat masuk sekolah.

Diketahui, warga eks Kampung Bayam memilih tinggal di tenda yang didirikan di depan JIS sebagai bentuk protes terhadap Pemprov DKI Jakarta dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Warga protes karena Pemprov DKI pernah menjanjikan rumah susun akan dibangun tak jauh dari tempat tinggal sebelumnya.

Back to top button