Market

Meski Ekonomi Dunia Landai, Sandiaga Sanggup Datangkan 10 Juta Wisman

Meski perekonomian dunia sedang landai, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno optimistis kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), bisa melampaui target 8,5 juta kunjungan.

Dia yakin, sedikitnya 10 juta wisman plesiran ke Indonesia pada tahun ini. Atau naik 20-25 persen dari target. “Kami di Kemenparekraf berikan kinerja guidance kepada pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sudah dua kali dilakukan revisi, sekarang di angka terbaru 8,5 juta. It looks like, we’re about 20-25 percent on top (sepertinya kita akan di atas target 20-25 persen), di atas target paling optimis. Kalau target optimisnya 8,5 juta, namun kita melihat bahwa angka wisman akan mencapai 10 juta tahun ini, Insya Allah,” kata Menteri Sandi, Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Oleh karena itu, Menteri Sandi meminta pengusaha ritel mempersiapkan diri untuk bisa memberikan layanan dan produk kepada para wisatawan.

“Saya tidak ingin wisatawan datang itu hanya jadi ‘rohali’, rombongan hanya lihat-lihat, ‘rohana’, rombongan yang hanya nanya-nanya. Mereka harus jadi ‘rojali’, rombongan jajan dan beli produk ritel modern Indonesia. Karena ini ritel modern, mereka harus jadi ‘rogana’, rombongan yang gak pake nawar-nawar,” imbuhnya.

Menurut Politkus PPP ini, sektor ritel sangat berkontribusi terhadap pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus) yang ditargetkan pemerintah 1,2-1,4 miliar pada 2023.

“Sebanyak 1,2-1,4 miliar pergerakan wisnus ini sangat didorong oleh aktivitas shopping. Jadi Bapak Ibu sekalian, terus promonya digerakkan, terus gunakan media sosial karena nilai tambah Rp1.300 triliun dari ekonomi kreatif dan lapangan kerja yang jumlahnya 45 juta ini sangat bergantung kepada pergerakan dan mobilitas ekonomi kita,” katanya

Pergerakan masyarakat, kata dia, sangat dipicu promo-promo sektor ritel dan event-event. Kalau itu terjadi, konsumsi rumah tangga bakal menjadi kontributor besar terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Kami mendata ada 3 ribu event di tahun ini yang bisa menciptakan sampai 12 miliar dolar AS, dari segi dorongan ekonomi,” katanya.

Di sisi lain, dirinya menyebut isu kualitas udara buruk di Jakarta, memberikan dampak kepada sektor pariwisata. Alasannya, Jakarta menjadi pintu kedua setelah Bali, untuk masuknya wisman.

“Kalau bicara wisata shopping itu adalah Jakarta, tapi kualitas udara kita, ini terburuk,” katanya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu pun mengatakan pemerintah berkomitmen untuk menurunkan polusi udara di DKI. Hal itu agar tidak hanya mengancam kesehatan tetapi juga kunjungan wisatawan dan pergerakan ekonomi.

“Makanya, kita sekarang secara jangka pendek akan melakukan modifikasi cuaca. Kita juga akan secara fundamental ubah cara hidup kita yang tadinya semua naik mobil berbahan bakar fosil, kita arahkan ke bahan bakar listrik,” katanya.

Back to top button