News

Ogah Serang Jokowi-Gibran Seperti Hasto, Ganjar: Kader Banteng Jangan Cengeng

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo menyatakan bahwa PDIP tidak pernah gentar akan pilihan politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan bakal calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Gibran Rakabuming Raka.

Menurutnya, meskipun kesedihan tidak bisa dipungkiri, namun sebagai kader ‘banteng’ pihaknya tidak akan terlarut dalam suasana tersebut.

“Tapi kita enggak akan cengeng, banteng enggak cengeng, banteng ketaton itu langsung bergerak,” kata Ganjar saat ditemui di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (29/10/2023).

Ganjar menegaskan jika saat ini, PDIP khususnya, berada dalam kewajibannya untuk berjuang atas dinamika politik yang ada saat ini. Ia pun meminta kader PDIP untuk berkaca pada peristiwa Kudatuli, Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli 1996, di mana terjadi perebutan antar DPP PDIP oleh kubu Megawati Soekarnoputri dengan Soerjadi.  “Dan kita coba fight terus, kita enggak cengeng dengan segala apa yang terjadi,” tegasnya.

Di lain sisi, Ganjar mengaku bahwa dirinya masih tetap menghormati rekan satu partainya, Jokowi dan Gibran. Penghormatan tersebut ditujukan kepada pilihan politik mereka untuk mendukung kubu KIM dibandingkan dengan kubunya.

“Sampai detik ini saat ini saya menghormati  Pak Jokowi, menghormati Mas Gibran sebagai suatu pilihan-pilihan politik,” jelasnya.

Sikap berbeda ditunjukkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Ia mengaku menyesali keadaan terkini di Indonesia, yang menurutnya semakin banyak liberalisasi politik yang berlangsung secara masif, termasuk politik uang hingga dinasti politik.

Hasto mengatakan, pemerintah di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) begitu terbuka dalam menggunakan kekuasaan, bahkan menabrak hukum lewat putusan Mahkamah Konstitusi (MK), yang membuka langkah Gibran Rakabuming Raka menjadi bacawapres pendamping Prabowo Subianto.

Apa yang dituduhkannya ini, bukan klaim sepihak, tapi juga disebut Hasto sebagai kesaksian dari berbagai tokoh, seperti Goenawan Mohammad, Hamid Awaluddin, Yenny Wahid dan tokoh-tokoh lainnya.

“Mohon maaf, semua menyuarakan hal yang sama,” kata Hasto saat memperkenalkan Yenny Wahid masuk di barisan TPN Ganjar-Mahfud, di Jakarta, Jumat (27/10/2023).

Back to top button