News

Berkelit, Heru Budi Sangkal Tanggul Kali di Kramat Jati Jebol


Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut tanggul kali di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim) masih dalam tahap pembangunan, sehingga penyebab banjir di beberapa kawasan Kramat Jati itu bukan karena tanggul jebol.

“Enggak, jadi ada yang sedang diturap. Enggak jebol sih, sedang dalam pembangunan,” ucap Heru di Kelurahan Cengkareng Barat, Jakarta Barat, Senin (25/3/2024).

Namun Heru belum merinci tahapan pembangunan tanggul di tempat itu. Ia mengaku dirinya terus memantau kondisi dan penanganan banjir di kawasan Hek Kramat Jati itu.

Adapun intensitas banjir di wilayah itu, menurut Heru, juga sudah berkurang drastis setelah bagian turap ditambal kantung pasir.

“Ya jadi gini, tadi pagi jam 05.00 WIB, saya sudah monitor. Hari ini sudah per jam 07.15 WIB sudah berkurang karena sudah pakai karung sementara waktu,” ujar Heru.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menyebutkan penyebab tanggul kali Hek di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur jebol karena debit air yang tinggi.

“Terjadi sekitar pukul 04.45 WIB akibat debit air yang tinggi di aliran Kali Ciliwung,” kata Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang.

BPBD DKI menyebutkan satu ruas jalan banjir di Jalan Raya Bogor KM 19 (HEK), Kramat Jati, Jakarta Timur dengan ketinggian air 30 sentimeter (cm) hingga pukul 07.00 WIB.

Selain itu, tercatat pula 23 rukun tetangga (RT) dari 30.772 RT banjir meliputi sembilan RT di Jakarta Selatan seperti dua RT di Tanjung Barat dengan ketinggian air 60 hingga 80 cm dengan penyebab luapan Kali Ciliwung.

Back to top button