Hangout

Mengenal Jasa Teman Curhat Virtual, Tawarkan Solusi Bagi Muda-mudi yang Kesepian

Sabtu, 05 Nov 2022 – 17:18 WIB

Sleepcall

Mungkin anda suka

Ilustrasi (Foto: istock)

Jasa sleep call belakangan menjamur di media sosial. Mereka menargetkan pemuda kesepian yang membutuhkan teman ngobrol. Layanan yang ditawarkan pun bukan hanya panggilan telepon pada malam hari, tapi juga meluas ke kegiatan curhat, chat, hingga pacar virtual yang diklaim tanpa harus takut privasinya terbongkar.

Melihat hal ini marak para agensi sleep call menawarkan jasa fenomena yang awalnya sepele ini bertransformasi menjadi produk komersial yang digandrungi.

Para agensi sleep call ini tak sebatas menawarkan layanan untuk bercerita secara online. Melainkan juga menawarkan layanan curhat, chatting, story sleep, voice note, reminder, hingga pacar virtual.

Wadah curhat

Salah satu talent dari agensi sleep call @sleepcallmu Freyya (bukan nama sebenarnya) menyebut, jasa sleep call ini dinilai sangat membantu bagi penggunanya. Beban pikiran yang awalnya dipikul sendiri oleh jadi punya wadah yang tepat untuk dicurahkan.

“Banyak yang merasa kalau misalnya jasa sleep call ini membantu banget. Itu bisa diliat dari Instagram kami. Banyak banget sih review-review yang ngasih komentar positif, kayak misalnya, dia abis ngobrol jadi lega. Sebelumnya dia nggak tahu harus cerita ke mana, curhat ke mana,” ujarnya kepada Inilah.com saat diwawancarai secara virtual di Jakarta, Sabtu (5/11/2022).

Di samping itu, Freyya juga menyampaikan tujuan dari para pengguna yang menggunakan jasa tersebut. Banyak ditemui pengguna yang sebenarnya membutuhkan teman, dan tidak tahu harus bercerita ke siapa.

“Akhirnya, dengan adanya jasa sleep call ini, mereka akhirnya kayak betah gitu. Kebanyakan dari mereka yang betah itu suka balik lagi dan balik lagi untuk bercerita,” tambahnya.

Kekerasan seksual

Walau agensi ini banyak membantu orang untuk mencurahkan isi hati dan kepalanya, resiko pekerjaan menjadi talent dalam agensi sleep call juga pasti ada, salah satunya mengalami kekerasan seksual.

Belum lagi kalau talent tersebut merupakan wanita, yang lebih rentan mengalami kekerasan seksual. Namun, Freyya menegaskan, di agensinya sendiri punya standar operasional prosedur (SOP) untuk mencegah terjadinya hal itu.

“Saya sendiri hampir pernah mengalami hal-hal kayak begitu (kekerasan seksual). Cuma dari agensi sendiri, dia emang udah punya rules-nya, udah punya aturannya (SOP) buat mengantisipasi hal itu. Jadi agensi ini (@sleepcallmu) benar-benar menjaga privasi talent. Jadi kami kirim foto (ke client) aja itu bener-bener nggak boleh,” kata talent yang sudah bekerja selama 2 bulan ini.

Ia pun merasa nyaman dengan pekerjaannya sebagai talent di sebuah agensi sleep call. Sebab, ia merasa telah membantu banyak orang untuk menemukan wadah yang tepat hanya untuk bercerita, berkeluh kesah, tanpa merasa khawatir akan disebarluaskan kepada orang lain.

“Saya pribadi merasa nyaman aja jadi talent. Dan saya ngerasa kayak dibutuhin sama banyak orang dan bisa ngebantu banyak orang. Hal itu yang membuat saya nyaman, kayak jadi sebuah kebutuhan gitu. Kalau misalnya dalam sehari nggak ada job sama sekali, kayak ada yang kurang aja. Jadi saya sangat nyaman dengan posisi ini karena dibutuhin sama banyak orang,” tutup Freyya.

Back to top button