Arena

Mengenal Apa Itu Exco PSSI, Tugas, dan Kisaran Gajinya

Apa itu Exco PSSI dan kenapa banyak orang yang ingin menjadi anggota kepengurusan sepak bola di Indonesia ini? Padahal, terdengar kabar bahwa menjadi Ketua Umum Exco PSSI itu tidak digaji sama sekali alias berarti bekerja seikhlasnya saja.

Lantas apa yang membuat banyak petinggi mengincar posisi ini?

Executive Committee Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia atau disingkat Exco PSSI adalah sebuah lembaga yang bertugas untuk mengatur sistem dan jalannnya pertandingan sepak bola di Indonesia

Tugas dan Wewenang Exco PSSI

Tugas dan wewenang Exco PSSI ini sudah tercantum dalam Pasal 40 Statuta PSSI (2019), yang berisi:

  1. Mengambil keputusan atas seluruh hal yang bukan merupakan lingkup tanggung jawab Kongres PSSI atau yang tidak diberikan kepada Badan lain sebagaimana diatur pada Statuta PSSI.
  2. Dengan dibantu oleh Sekretariat Jenderal, harus mempersiapkan Kongres Biasa dan Kongres Luar Biasa.
  3. Harus menunjuk Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komite Tetap.
  4. Harus mencalonkan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komite Independen yaitu Komite Audit dan Kepatuhan dan Komite Pemilihan dan Badan Yudisial (Komite Disiplin, Komite Banding dan Komite Etik) untuk mendapat persetujuan dalam Kongres PSSI.
  5. Dapat memutuskan untuk membentuk Komite Ad-Hoc setiap saat, jika diperlukan.
  6. Harus menyusun peraturan bagi Komite Tetap dan Komite Ad-Hoc.
  7. Mengesahkan perubahan nama, domisili dan/atau kepemilikan Badan Hukum sebuah Klub setelah melalui mekanisme dan proses kajian yang akan ditetapkan kemudian melalui regulasi, instruksi atau edaran yang dikeluarkan oleh PSSI.
  8. Mengangkat atau memberhentikan Sekretaris Jenderal atas usulan Ketua Umum. Sekretaris Jenderal harus memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Statuta PSSI.
  9. Mengusulkan pemeriksa independen dan pemeriksa eksternal kepada Kongres PSSI.
  10. Harus menentukan tempat, tanggal dan jumlah tim yang berpartisipasi di dalam Kompetisi PSSI.
  11. Harus menunjuk Pelatih Kepala dan Perangkat Pelatih untuk Tim Nasional atas usulan dari Departemen Teknis di Sekretariat Jenderal dan oleh Komite Teknis dan Pengembangan.
  12. Harus menyetujui dan menerbitkan Peraturan Internal Organisasi PSSI.
  13. Harus memastikan Statuta PSSI dipatuhi dan diterapkan dalam penyusunan Komite Eksekutif yang dibutuhkan dalam penerapannya.
  14. Memberhentikan sementara (skorsing) orang dari Badan PSSI sampai dengan Kongres PSSI berikutnya.
  15. Dapat mendelegasikan tugas yang berada diluar kewenangannya kepada Badan-Badan lain di PSSI.
  16. Dapat menunjuk peninjau untuk turut serta dalam Kongres PSSI, namun tidak memiliki hak suara untuk pengambilan keputusan dan untuk melakukan perdebatan.
  17. Tidak akan membatalkan atau menolak setiap keputusan yang dikeluarkan oleh Kongres PSSI atau Badan Yudisial. 

Prosedur Pemilihan Anggota Exco PSSI

Berdasarkan Pasal 38 Statuta PSSI (2019), komite eksekutif terdiri dari 15 anggota, dengan hirarki, Ketua Umum (1 orang), Wakil Ketua Umum (2 orang), dan 12 Anggota.

Syarat pemilihan ketua umum Exco PSSI harus diajukan oleh anggota paling sedikit 1 orang. Saat calon ketua sudah terpilih, mereka akan memperoleh jabatan ketua selama 4 tahun kedepan. Tidak ada seorang anggota yang diperbolehkan menjabat  lebih dari tiga periode, ini termasuk Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan Anggotanya.

Syarat kedua, untuk menjadi anggota komite eksekutif harus berusia di atas 30 tahun dan memiliki pengalaman aktif di sepak bola selama 5 tahun dan memenuhi syarat-syarat khusus dari PSSI:

  1. Usia minimal 30 tahun.
  2. Memiliki pengalaman 5 tahun di bagian pengelolaan sepak bola.
  3. Aktif dalam dunia sepak bola (harus menyertakan bukti rekomendasi anggota PSSI).
  4. Memiliki pengetahuan tentang manajemen sepak bola dan hukum-hukumnya.
  5. Memiliki pengalaman strategis atau mahir dalam mengambil keputusan.
  6. Paham, setuju, dan mampu memperbaiki atau mengembangkan program PSSI sesuai FIFA dan AFC.

Setelah menyelesaikan tahapan verifikasi, berkas pengajuan calonnya akan disampaikan ke Sekjen PSSI yang nantinya akan diteruskan ke Anggota PSSI sebelum akhirnya dilakukan pemilihan dalam Kongres Luar Biasa.

Apakah Anggota Exco PSSI Digaji?

Nama Erick Thohir disorot usai terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Pemilihan Jabatan Ketua Umum ini dilaksanakan pada Kongres Luar Biasa, 16 Februari 2023.

Selain Erick Thohir, ada 4 kandidat lain yang juga mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum PSSI:

  1. AA La Nyalla Mattalitti
  2. Arif Putra Wicaksono
  3. Doni Setiabudi
  4. Erick Thohir
  5. Fary Djemy Francis

Dari dulu, posisi Ketua Umum PSSI memang selalu menjadi sasaran para tokoh penting. Hal ini cukup menarik perhatian masyarakat, apakah karena menjadi Ketua Umum PSSI mendapat gaji yang besar? 

Berdasarkan pengakuan Gusti Randa, mantan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI kepada detik.com, mengatakan bahwa Exco PSSI tidak menerima gaji sama sekali.

Pernyataan serupa juga sempat dilontarkan oleh sejumlah mantan Ketua Umum PSSI. Mochamad Iriawan juga mengatakan bahwa jajaran Exco PSSI tidak menerima gaji. La Nyalla Mattalitti, selaku Ketum PSSI periode 2015 – 2019 juga mengaku bahwa dirinya mengeluarkan dana pribadi untuk renovasi gedung.

Berdasarkan kompas.id, mereka yang digaji secara rutin hanyalah jajaran pengurus di bagian kesekretariatan, seperti sekretaris Jenderal, Direktur, Manajer, dan staf lainnya.

Sepak Bola adalah Olahraga Paling Populer di Indonesia

Menjadi anggota Exco PSSI tidaklah mudah, para calon setidaknya harus mengikut banyak prosedur ketat, mulai dari verifikasi latar belakang sampai pengetahuan dasar manajemen sepak bola.

Sistem perekrutannya kurang lebih hampir sama seperti melamar pekerjaan biasa. Namun jabatan ini tidak mendapatkan gaji sama sekali. Lantas, apa yang membuat banyak petinggi mengincar posisi Ketum Exco PSSI?

Salah satu alasannya adalah sepak bola merupakan olahraga yang paling populer dan diminati oleh masyarakat. Dengan menjadi salah satu anggota kepengurusan PSSI, popularitas Ketum PSSI akan meningkat. Begitulah opini Akmal Marhali dilansir dari kompas.com.

Jabatan Ketua Umum ini mungkin akan menguntungkan. Terlebih lagi, dunia persepak bolaan di Indonesia memiliki PR yang sangat banyak. Jika para petinggi tersebut bisa membenahi dan menyelesaikan PR-PR yang ada, tentu nama mereka akan semakin melonjak dan menguntungkan mereka di masa mendatang.

Back to top button