News

Polda Metro Enggan Beberkan Identitas Pelapor Alexander Marwata


Polisi membenarkan adanya laporan polisi terhadap wakil pimpinan KPK Alexander Marwata lantaran bertemu mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto (ED), tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang kasusnya ditangani oleh KPK.

“Yang menangani Satgas Tipikor langsung,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Selasa (7/5/2024).

Namun, Ade belum merinci siapa yang melaporkan Alexander dalam kasus tersebut. Dia juga membeberkan secara gamblang terkait perkembangan laporan itu.

Sebagai informasi, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait pertemuan dengan pihak berperkara yaitu mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto (ED), tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang kasusnya ditangani oleh KPK.

Alex pun membenarkan, ada laporan tersebut. Namun sejauh ini dirinya belum menerima panggilan dari penyidik Polda Metro Jaya terkait hal tersebut.

“Saya belum dipanggil. Baru staf yang diundang untuk klarifikasi,” kata Alex saat dihubungi wartawan pekan lalu.

Dia mengakui pertemuannya dengan Eko terjadi di ruang kantornya, Gedung Merah Putih KPK K4, Jakarta Selatan pada Maret 2023. Kala itu, Alex ditemani staf Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK dan diketahui pimpinan KPK yang lain.

Alex pun menambahkan, tujuan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta itu menemuinya untuk melaporkan kasus dugaan penyalahgunaan kewenangan dalam importasi emas, handphone dan besi. Kasus tersebut tidak memiliki kaitan dengan dugaan penerimaan gratifikasi dan TPPU yang menjerat Eko.

“Betul Saya bertemu ED di kantor didampingi staf dumas dan seizin serta sepengetahuan pimpinan lainnya. Waktunya sekitar awal maret 2023. ED melaporkan dugaan penyalahgunaan kewenangan dalam importasi emas, hape dan besi baja,” jelas Alex.

Menurut Alex, pihak yang melaporkannya ke Polda Metro Jaya berusaha merusak citra KPK.

“Yang saya tidak habis pikir orang yang melaporkan sepertinya memang ingin mencari cari kesalahan pimpinan dan menginginkan KPK selalu gaduh,” katanya.

 

Back to top button