News

Menag Yaqut Ungkit Politik Identitas Pilkada DKI, Cak Imin: Omongan Buzzer

Bakal calon wakil presiden (bacawapres) Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menanggapi pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang meminta masyarakat tidak memilih pemimpin menggunakan agama untuk kepentingan politik seperti di Pilgub DKI 2017.

Pernyataan itu pun ditanggapi Cak Imin dengan berkelakar, menyebut ucapan itu seperti omongan buzzer. Cak Imin lalu tersenyum. Cak Imin tidak menjelaskan lebih lanjut terkait ucapannya itu. “Ah itu omongan buzzer, hahaha,” kata Cak Imin di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (1/10/2023).

Menag Yaqut sebelumnya mengingatkan umat Buddha agar melihat rekam jejak calon presiden (capres) pada Pilpres 2024. Yaqut mengingatkan jangan memilih pemimpin secara asal-asalan.

Hal itu disampaikan Yaqut dalam sambutannya saat menghadiri acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo, Jumat (29/9/2023). Awalnya, Yaqut mengatakan Indonesia pada 2024 memasuki tahun politik.

Yaqut mengingatkan memilih pemimpin negara tidak boleh asal-asalan. Untuk itu, dirinya mengajak masyarakat memilih pemimpin yang tidak hanya pandai dalam berbicara dan mempunyai mulut yang manis.

Yaqut mengingatkan agar tidak memilih pemimpin yang menggunakan agama sebagai kepentingan politik. Yaqut lalu mengungkit Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 serta Pemilu 2014 dan 2019 yang menggunakan agama untuk kepentingan politik.

“Kita masih ingat, kita punya sejarah yang tidak baik atas politik penggunaan agama dalam politik, kita punya sejarah tidak baik beberapa waktu yang lalu ketika pemilihan gubernur DKI Jakarta kemudian dua pilpres terakhir, agama masih terlihat digunakan sebagai alat untuk mencapai kepentingan kekuasaan,” ucapYaqut.

Back to top button