News

Keluarga Rusia Terbelah Karena Invasi ke Ukraina: Beda Pilihan Orang Tua dan Anak

Anak-anak milenial Rusia menggelar aksi solidaritas di depan kedutaan Ukraina di Moskow pada Minggu (27/2/2022) kemarin.

Melansir Reuters, Senin (28/2/2022), mereka berkumpul untuk menyuarakan rasa malu, kesedihan dan putus asa, atas invasi Rusia dan meminta maaf kepada rakyat Ukraina.

Di kedutaan Ukraina, Alexandra (27) mengatakan semua temannya menentang perang, namun sebagian besar orang Rusia, termasuk orang tuanya, mendukung invasi Rusia.

“Orang tua saya tinggal di daerah. Mereka menonton televisi dan propaganda mempengaruhi mereka, mereka mengalami kekosongan informasi. Kami bertengkar setiap hari,” kata Alexandra.

Anna peserta aksi solidaritas lainnya menambahkan, dia telah melakukan protes setiap hari sejak invasi, meski berisiko tertangkap. Dia menyesal tidak mendukung politisi oposisi.

“Tak ada yang mengorganisasi kami sekarang. Mereka kini dipenjara atau dicap sebagai ekstremis… Kami telah melewati momen itu. Kami yang harus disalahkan atas apa yang terjadi. Juga saya, secara pribadi,” katanya.

Kedua sahabat itu mengkhawatirkan saudara-saudara mereka di Ukraina. Anna mengatakan adik laki-lakinya, 18 tahun, yang menjalani wajib militer (wamil), tidak bisa menilai situasi secara kritis atau menolak tugas.

“Dia anak desa. Dia tidak pernah membaca (media independen). Dia hanya menonton Channel One (televisi pemerintah). Atasannya memberi perintah. Dia wamil, dia tak bisa menolak,” tandasnya.

Back to top button