Arena

Media Korea Selatan Soroti Duel Strategi Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong di Piala Asia U-23


Laga perempat final Piala Asia U-23 2024 antara Indonesia dan Korea Selatan tidak hanya menjadi ajang pertarungan antar pemain, tetapi juga pertarungan strategi antara dua pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong. Media di Korea Selatan memberikan perhatian khusus pada duel ini, mengingat kedua pelatih merupakan sosok yang memiliki reputasi tinggi dalam dunia kepelatihan sepak bola negeri ginseng tersebut.

Shin Tae-yong, yang membawa timnas Indonesia ke perempat final, dianggap telah melakukan transformasi signifikan terhadap sepak bola Indonesia. Sejak diangkat sebagai pelatih kepala pada tahun 2019, Shin telah dikenal dengan gaya permainannya yang dinamis dan tekanan tinggi, yang tidak hanya meningkatkan standar tim tetapi juga menginspirasi permainan yang lebih terorganisir dan efektif.

Di sisi lain, Hwang Sun-hong, pelatih kepala timnas Korea Selatan U-23, juga tidak kalah prestisius. Hwang, yang memiliki karir kepelatihan di klub-klub besar sebelum mengambil alih tim U-23, dikenal dengan taktiknya yang cerdas dan kemampuannya untuk mengembangkan bakat muda.

Pertarungan taktis

Media Korea Selatan, seperti Yonhap News dan KBS, menggambarkan pertemuan ini sebagai pertarungan taktis yang menarik, mengingat kedua pelatih adalah teman baik dan memiliki pemahaman mendalam tentang sepak bola modern. 

Duel ini dianggap sebagai simbol pertarungan antara dua generasi kepelatihan Korea Selatan yang berbeda, masing-masing dengan visi dan metode mereka.

Laporan lebih lanjut dari media tersebut menyoroti bahwa pertandingan ini bukan hanya penting bagi kedua negara yang bertanding, tetapi juga sebagai momen penting bagi pengembangan sepak bola di Asia, khususnya dalam pembinaan talenta muda.

Di bawah kepemimpinan Shin, Indonesia melaju ke babak gugur Piala Asia U23 untuk pertama kalinya, menambah daftar pencapaian impresif yang telah ia raih bersama tim nasional, termasuk lolos ke Piala Asia 2023 setelah absen 17 tahun dan melangkah lebih jauh dari fase grup.

Perbandingan dengan Park Hang-seo

Surat kabar Cheonji menyatakan bahwa Shin telah muncul sebagai idola sepak bola Indonesia, bukan hanya di lapangan tetapi juga dalam berbagai iklan. 

“Shin menciptakan demam di Indonesia seperti yang dilakukan Park Hang-seo di Vietnam,” tulis artikel Cheonji.

Sementara itu, surat kabar Isplus mencatat bahwa Shin telah beradaptasi dengan gaya permainan yang cepat dan tekanan tinggi, yang membuat permainan Indonesia mendapat pujian karena lebih terorganisir dibanding sebelumnya.

Dengan kontrak antara Shin dan Asosiasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) yang akan berakhir pada Juni 2024, harapan tinggi muncul di antara penggemar untuk perpanjangan kontrak. Presiden PSSI, Erick Thohir, telah meminta penggemar untuk tetap tenang, mengklaim bahwa telah terjadi kesepakatan awal dengan Shin.

Pertandingan yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha,  Jumat (26/4/2024) dini hari WIB ini diprediksi akan menarik banyak penonton, tidak hanya dari Indonesia dan Korea Selatan, tetapi juga dari penjuru Asia yang ingin melihat bagaimana taktik sepak bola modern diaplikasikan oleh dua minda kepelatihan terbaik dari Korea Selatan.

Fans sepak bola di kedua negara dan seluruh Asia menantikan dengan antusias duel strategis ini, yang tidak hanya akan menentukan siapa yang maju ke semifinal tetapi juga mempengaruhi tren kepelatihan masa depan di kawasan ini.

Back to top button