Market

Masa Sulit Pangan, Bulog Raih Kontrak Impor Sejuta Ton dari Empat Negara

Mendapat perintah impor beras 1,5 juta ton, Perum Bulog langsung gerak cepat. Ini bukan perkara mudah, karena banyak negara produsen beras justru menutup pintu ekspornya.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto mengatakan, Perum Bulog telah mengantongi kontrak impor beras sebesar 1 juta ton dari sejumlah negara. Artinya masih kurang 500 ribu ton lagi.

“Walaupun pemerintah memberikan tambahan kuota penugasan impor kepada Perum Bulog sebanyak 1,5 juta ton, namun pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kebutuhan penyaluran di dalam negeri,” kata Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto di Jakarta, dikutip Sabtu (4/11/2023).

Suyamto menjelaskan, stok beras yang dikuasai Perum Bulog, saat ini, sebanyak 1,45 juta ton. Kemudian tambahan baru penugasan impor dari pemerintah ini maka jumlahnya akan makin kuat untuk memenuhi kebutuhan penyaluran sampai dengan tahun depan dalam upaya mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat.

Terkait asal negara impor, Suyamto menegaskan bahwa Bulog akan melaksanakan penugasan importasi beras dari negara mana saja yang memungkinkan dan memenuhi semua standar persyaratan.

“Saat ini kami sudah kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar. Selanjutnya kami juga akan menjajaki dengan India dan Kamboja maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan,” ucapnya.

Suyamto mengemukakan, pihaknya juga melakukan pemantauan intensif terkait harga beras saat ini. Terjadinya sedikit kenaikan harga beras dikarenakan beberapa faktor baik eksternal maupun internal dalam negeri, seperti bencana El Nino dan juga situasi dalam negeri yang baru memasuki musim tanam.

“Masyarakat tidak perlu khawatir, Pemerintah melalui Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga. Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini agar tetap terkendali,” jelasnya.

Hingga saat ini, Bulog telah menggelontorkan beras operasi pasar atau stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan jumlah total sebanyak 885 ribu ton. Upaya stabilisasi tersebut akan terus berlanjut hingga harga beras di pasaran stabil.

Selain itu, Bulog juga sedang menyalurkan beras bantuan pangan untuk September, Oktober, dan November dengan jumlah total sebanyak 641 ribu ton kepada masyarakat kurang mampu di seluruh Indonesia.

Back to top button