Arena

Mantan Menpora Hayono Isman Dukung PSSI Lakukan KLB demi Perbaikan Total

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) era Orde Baru, Hayono Isman, yang sekarang menjadi Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Pusat, menyampaikan tanggapannya atas tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, pada 1 Oktober 2022 lalu.

Hayono menyampaikan bahwa sudah seharusnya PSSI menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh FIFA soal pelarangan tentang penggunaan gas air mata di dalam stadion. Ia juga mengatakan bahwa bersyukur Indonesia tidak diberikan sanksi oleh federasi internasional sepak bola tersebut.

Mungkin anda suka

“Bagi saya, peraturan FiFA itu ya harus dijalankan. Kita bersyukur tidak kena sanksi,” katanya ketika ditemui Inilah.com di kawasan SCBD Jakarta Selatan, Sabtu (29/10/2022).

Di samping itu, soal PSSI mempercepat pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB), ia juga menyampaikan bahwa kepengurusan selanjutnya diharapkan tidak meremehkan berbagai persyaratan dan peraturan yang melekat dalam olahraga sepak bola. Karena sepak bola berbeda dengan olahraga lainnya.

“Pendapat saya, saya doakan semoga KLB (nanti) sukses dan menghasilkan kepengurusan baru yang tidak meremehkan berbagai persyaratan, peraturan, yang harus melekat di olahraga sepak bola, karena olahraga sepak bola kan unik,” tambahnya.

Hayono juga mengingatkan kepada PSSI supaya tidak lupa berterima kasih lantaran dipercepatnya KLB akibat pemerintah (Presiden Jokowi) segera mengambil langkah cepat guna mengatasi tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang telah mengakibatkan 135 orang meninggal dunia.

“Ini berkat pemerintah indonesia itu cepat mengambil langkah-langkah yang tegas. Nah, KLB (PSSI) harus bersyukur, berterima kasih kepada pemerintah (kepada Presiden Jokowi) bahwa (kita) tidak kena sanksi,” ungkap Hayono.

Selain mengingatkan agar berterima kasih, ia juga mendorong kepengurusan PSSI selanjutnya supaya melakukan perbaikan dan koreksi dari dalam. Itu agar kepengurusan selanjutnya dapat membawa perubahan positif bagi tata kelola sepak bola Indonesia.

“Bersyukurnya itu diwujudkan dalam (bentuk) perbaikan, koreksi ke dalam,” tandasnya.

Back to top button