News

Ada Upaya Menzalimi Ketum, Golkar Tegaskan Kader Solid Dukung Airlangga

Wakil Ketua Umum Partai Golkar bidang Kominfo, Nurul Arifin menegaskan internal partainya saat ini sangat solid. Sehingga segala upaya untuk menzalimi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dari eksternal tak akan mempengaruhi soliditas kader.

“Kami solid sepenuhnya. Upaya-upaya menzalimi Ketum kami tidak berpengaruh pada soliditas yang ada di Golkar saat ini,” kata Nurul kepada Inilah.com, Kamis (12/5/2022).

Dia menampik laporan sebuah media berita online nasional yang mengutip sumber anonim yang menyatakan jika di Golkar sempat muncul isu-isu Munaslub.

Nurul menegaskan, isu-isu yang berkembang di luar tidak dapat dipertanggungjawabkan. Namun hal itu justru menjadi peringatan bagi kader-kader partai Golkar untuk tetap dan terus menjaga soliditasnya.

“Upaya-upaya seperti itu menjadi warning bagi kami untuk terus merapatkan barisan. Kami menghimbau kader dan pengurus internal untuk tidak terprovokasi,” ungkap anggota Komisi I DPR RI tersebut.

Bagi Nurul, kabar soal Munaslub hanya isu yang sengaja dimunculkan oleh pihak-pihak tertentu menjelang Pemilu dan Pilpres. Namun dia menegaskan seluruh kader tetap kompak mendukung pencalonan Airlangga Hartarto untuk maju di Pilpres 2024.

Bahkan Nurul menyatakan, seluruh kader senior Partai Golkar udah mantap memberikan dukungan dengan kompak kepada Airlangga Hartarto.

“Karena menjelang pilpres biasanya isu-isu untuk mengerdilkan Golkar dan Ketumnya selalu terjadi. Saatnya Golkar mengusung sendiri Capresnya dan bersatu dalam semangat kebersamaan untuk meraih kemenangan,” tandas Nurul.

Pihak Eksternal Ingin Ambil Alih Golkar

Sementara itu, Pengamat politik Rocky Gerung menilai upaya menggoyang kepemimpinan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto adalah persekongkolan antara pembenci Airlangga karena persaingan politik 2024, dan pihak yang ingin mengambil alih Golkar.

Hal itu Rocky sampaikan saat mengomentari pemberitaan sebuah media, dalam wawancara di kanal YouTube nya Rocky Gerung Official pada, Rabu (11/5).

Menurut Rocky, mereka yang ingin mengambil alih Golkar, mengambil kesempatan membujuk Presiden untuk tidak ragu melakukan pembelahan di Golkar.

“Kira-kira begitu yang akan terjadi. Bisa kita bayangkan, akan terjadi pembelahan di Golkar, itu rumus yang sudah biasa lah,” ujar Rocky

Menurut Rocky, Airlangga menjadi sasaran karena beberapa alasan, seperti wacana tiga periode atau perpanjangan masa jabatan, dan kebijakan tentang larangan ekspor CPO.

“Sebetulnya ide tiga periode itu kan, Airlangga hanya mengucapkan ulang. Membaca kira-kira keinginan Presiden Jokowi, lalu dia ucapkan tiga periode itu, yang ternyata berbalik. Lalu dia terpaksa disalahkan,” ujar Rocky.

Di internal Partai Golkar sendiri, alasan yang digunakan untuk menggoyang Airlangga adalah elektabilitas Airlangga sebagai capres yang rendah.

“Nanti belakangan akan disebutkan bahwa Airlangga itu memang pantas digusur karena big data mengatakan, Airlangga tidak pantas jadi presiden. Jadi kesimpulan itu akan dibuat untuk memback up keputusan. Ya, hal yang normal aja,” ungkap Rocky.

Arus untuk menjatuhkan Airlangga sudah mulai terlihat dari beberapa isu yang berkembang. Hal ini dilakukan agar pihak-pihak tertentu bisa mengambil alih Golkar.

“Sekarang baru terlihat bahwa memang Airlangga akhirnya digoyang-goyang supaya beringin itu tumbang, dan kalau tumbang kan memang mesti ada yang mengambil keuntungan dari tumbangnya itu,” ujar Rocky.

Selain itu, Rocky menilai Golkar diincar untuk menjadi sekoci penyelamat. Menurutnya setiap tokoh politik, akan diganggu saat selesai menjadi pejabat.

“Jadi sebetulnya ada kekhawatiran, sebagai seorang tokoh yang paham tentang nasibnya nanti, bahwa dia bisa juga dipersoalkan secara hukum. Nah, karena itu secara normal, Pak Jokowi saat lengser keprabon tentu dia ingin, mesti juga ada sekoci penyelamat,” papar Rocky.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button