Hangout

Mantan Direktur WHO Sebut KLB Difteri di Garut Seharusnya Bisa Dicegah dengan Imunisasi

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof. Tjandra Yoga Aditama menjelaskan, adanya kasus difteri di Garut yang kini statusnya menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi.

Dia juga berharap pada Rapat Kerja Kesehatan Nasional yang melibatkan Kementerian Kesehatan menyoroti hal tersebut dan tentunya memberikan solusi terbaik bagi kesehatan anak-anak yang menjadi generasi penerus bangsa.

Mungkin anda suka

“Penyakit-penyakit ini seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi, semoga Raker Kesehatan Nasional hari ini dapat memberi solusi terbaik bagi kesehatan anak bangsa kita,” kata Tjandra lewat pesan singkatnya kepada Inilah.com, Jakarta, Jumat (25/02/2023).

Masih menurutnya, Polio, Campak dan sekarang Difteri adalah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), karena itu jelas terjadinya KLB terjadi karena cakupan imunisasi yang rendah pada penduduk.

KLB Difteri di Garut, Jawa Barat menambah deretan peningkatan kasus PD3I, serta KLB Polio di Pidie Aceh yang sudah tercantum di Disease Outbreak News (DONs) WHO, yang sampai sekarang masih dalam proses pengendalian.

Selain itu tercatat 12 provinsi yang mengeluarkan pernyataan KLB Campak, seperti beberapa di antaranya Sumatera Barat, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua.

Tjandra yang juga mantan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Kemenkes ini, terjadinya KLB disebabkan oleh cakupan imunisasi yang masih rendah pada penduduk akibat terhambat pandemi COVID-19.

Namun dengan situasi pandemi sudah relatif mereda, ia menyarankan pemerintah untuk memaksimalkan program imunisasi rutin, khususnya pada bayi dan anak, selain melakukan upaya penanganan KLB secara masif.

“Dengan adanya KLB di beberapa kabupaten provinsi maka juga harus diantisipasi kemungkinan peningkatan kasus dan KLB serupa di daerah-daerah lain,” paparnya.

Untuk meningkatkan program imunisasi secara maksimal, Tjandra Yoga menyarankan tiga hal utama, salah satunya peningkatan keterampilan tenaga kesehatan.

“Selain KLB sedang banyak juga dibicarakan tentang peningkatan kasus Diabetes Melitus, dan anak obesitas. Ini semua hanya sebagian kecil dari tantangan kesehatan kita yang besar dan kompleks,” papar Tjandra.

Back to top button