News

Mahfud Akan Segera Umumkan Anggota TGIPF Insiden di Kanjuruhan

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan pemerintah akan membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) dalam insiden kerusahan di Kanjuruhan, Malang.

Mahfud menjelaskan, sesuai dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), tim TGIPF insiden Kanjuruhan ini akan langsung dia pimpin dan keanggotaannya akan diumumkan paling lambat 1×24 jam.

“Nantinya akan terdiri dari pejabat atau perwakilan kementerian yang terkait, kemudian organisasi profesi olahraga sepak bola, pengamat, akademisi, dan media massa, nanti akan diumumkan secepatnya,” terang Mahfud di Ruang Parikesit, Kemenkopolhukam, Senin, (3/10/2022).

Dia menyebut dengan insiden kanjuruhan ini menempatkan Indonesia menjadi negara ketiga dalam tragedi kelam sepak bola. “Pertama itu Peru, itu jumlah korbannya 328, lalu Ghana 126 dan yang ketiga Indonesia sekarang dengan jumlah 125 korban jiwa,” katanya.

Mahfud menyebut tugas TGIPF akan menyelesaikan tugasnya dalam dua hingga tiga minggu ke depan. “Adapun tugas jangka pendek diminta kepada polri agar dalam beberapa hari ke depan ini segera mengungkap pelaku yang terlibat tindak pidana,” jelasnya.

Selain itu, Mahfud juga akan mengumumkan pihak-pihak yang terkait dalam insiden ini. Bahkan tersangka dalam insiden ini akan pemerintah umumkan agar publik mengetahuinya.

“Supaya diumumkan siapa pelaku pidana dari ini yang sudah memenuhi syarat untuk segera ditindak dan diminta agar polri melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan keamanan di daerah setempat,” sambung Mahfud.

Sebagai informasi, kericuhan terjadi usai pertandingan BRI Liga 1 musim 2022/2023 antara Arema FC versus Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam.

Kekalahan itu mengakibatkan suporter Arema FC turun dan masuk ke dalam area lapangan karena tidak terima dengan kekalahan timnya.

Kemudian petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter dengan menembakkan gas air mata.

Back to top button