Market

Luas Sawah Susut 2 Juta Hektare, Indonesia Dibayangi Darurat Beras


Tak sedang bercanda, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyampaikan kegundahan soal tergerusnya lahan persawahan yang cukup signifikan.

Kalau bahasa Kementerian Pertanian (Kementan), luasan tanam padi tahun ini mengalami penurunan hingga 2 juta hektare (ha). Atau 26,2 persen dibandingkan tahun lalu.

Cukup luas, pertanda banyak petani yang gantung cangkul alias pensiun. Sementara anak-anaknya tak mau menjadi petani. Lihatlah di daerah, banyak sawah berubah menjadi perumahan. Atau bahkan menjadi lahan tidur, karena petaninya tak punya modal untuk menggarap lahan tersebut. 

Logika sederhananya, ketika luas tanam padi menciut maka produksi beras pun menyusut. Diprediksikan, produksi beras pada Juni-Oktober 2024, menurun drastis. “Karena itu tadi, luas tanam padi pada Oktober 2023 sampai dengan Februari 2024 menurun 1,9 juta hektare, atau setara 26,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Amran, Jakarta, dikutip Kamis (14/3/2024).

Kekhawatiran Amran tak berlebihan. Karena mengacu kepada data Badan Pusat Statistik (BPS). Di mana, BPS merilis bahwa luas tanam padi selama masa tanam Oktober 2023 hingga Februari 2024, hanya 5,4 juta hektare saja. Artinya, ada penurunan seluas 1,9 juta hektar atau ambruk 26,2 persen dibandingkan tahun lalu.

Amran menyebut, penurunan luas tanam sangat berpengaruh besar pada luas panen. Selanjutnya, akan berdampak pada penurunan produksi beras secara nasional. “Dengan periode yang sama tahun 2015-2019 yaitu 7,44 juta hektare, penurunan luas tanam ini sangat berpengaruh luas panen yang berdampak pada penurunan produksi padi yang dihadirkan,” papar dia.

Kementan juga mencatat luas tanam padi pada Februari 2024, turun dibandingkan periode 2019-2023. Dampaknya pun yang sudah dirasakan saat ini, salah satunya kenaikan harga beras hingga mencapai 56 persen.

“Karena itu kondisi beras naik kurang lebih 56% akibat dampak el nino, karena itu kami menganggap kondisi ini merupakan darurat pangan yang harus segera dicarikan solusi,” kata Amran. 

Back to top button