News

LSI Denny JA: Prabowo Favorit bagi Pemilih yang Percaya TNI, Presiden, dan APH

Sosok bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto jadi favorit bagi pemilih yang memercayai TNI, Lembaga Presiden, aparat penegak hukum (APH). Hal ini terungkap dari rilis survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Senin (10/7/2023).

Menurut Direktur Citra Publik LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas, terdapat dua lembaga yang memiliki tingkat kepercayaan diatas 90 persen yaitu TNI dan Lembaga Presiden. TNI tercatat memperoleh 93,7 persen. Sedangkan, Lembaga Presiden mencapai 90 persen. Selanjutnya, APH yang meliputi kepolisian, Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung serta Kejaksaan memperoleh dukungan sebesar 71,8 persen.

“Ini kita rata-rata mulai dari MK (Mahkamah Konstitusi), kepolisian, kejaksaan kemudian Mahkamah Agung ada 71,8 persen,” ujar Hanggoro.

Selanjutnya, 93,7 persen masyarakat yang memercayai TNI, 34,8 persen di antaranya memilih bakal capres Prabowo Subianto. Sedangkan, bakal capres Ganjar Pranowo memperoleh dukungan 34,3 persen suara. Bakal capres Anies Baswedan menempati urutan ketiga dengan dukungan 20,3 persen.

“Jadi paling banyak yang percaya tentara banyak pilihannya lebih banyak ke Prabowo dibandingkan capres yang lainnya,” kata Hanggoro.

Selain TNI, publik yang percaya dengan Lembaga Presiden presiden sebanyak 90 persen juga memilih Prabowo ketimbang Ganjar Pranowo yang notabene berasal dari dari partai yang sama dengan dengan Presiden Joko Widodo. Prabowo mengantongi dukungan 36,1 persen. Sedangkan, Ganjar Pranowo memperoleh 36,1 persen dukungan. Sementara, Anies Baswedan sebesar 20 persen.

Terakhir, masyarakat yang percaya APH sebesar 71,8 persen, sebagian besar juga mendukung bakal capres Prabowo Subianto. Dukungan ke Menteri Pertahanan sekaligus ketua umum Partai Gerindra ini sebanyak 36,5 persen. Ganjar Pranowo di urutan kedua mengantongi dukungan 33,8 persen dan Anies Baswedan 20,0 persen.

“Publik yang percaya aparat hukum kecenderungannya paling banyak pilihannya jatuh kepada Prabowo Subianto,” kata Hanggoro.

Diketahui, survei tersebut berlangsung pada 30 Mei hingga 12 Juni 2023 menggunakan metode multi-stage random sampling dengan melibatkan 1200 responden. Teknik yang digunakan adalah wawancara langsung atau tatap muka dengan menggunakan kuesioner serta margin of error kurang lebih 2,9 persen.

Back to top button