Hangout

Liburan Lebaran Telah Usai, Anda Mengalami Post-Holiday Blues?

Musim liburan Lebaran telah berakhir. Moment yang menyenangkan dan bersantai telah berubah menjadi kesedihan dan kesepian. Ini yang dikenal sebagai post-holiday blues. Anda mengalaminya? Bagaimana cara mengatasinya?

“Setelah acara seru seperti liburan, sering kali muncul perasaan kecewa,” kata Naomi Torres-Mackie, PhD, psikolog klinis di Lenox Hill Hospital di New York City dan kepala penelitian di The Mental Health Coalition, mengutip Health.

Mungkin anda suka

“Melihat ke depan untuk sesuatu seperti liburan bisa terasa mengasyikkan, tetapi ketika acara telah berlalu, kehilangan kegembiraan itu bisa terasa buruk,” kata Torres-Mackie. “Hampir ada perasaan penarikan emosional dari keceriaan liburan.”

Pergi berlibur termasuk mudik Lebaran adalah cara potensial untuk pulih dari stres. Meskipun penelitian telah menemukan bahwa liburan dapat membantu memperbaiki suasana hati, mengurangi stres mental, dan meningkatkan kepuasan hidup, efek positifnya mungkin hilang dalam minggu pertama setelah kembali ke kehidupan sehari-hari.

Depresi pasca liburan dapat terjadi karena sejumlah alasan. Saat kembali ke rumah, orang mungkin merasakan tekanan untuk segera kembali bekerja dan rutinitas sehari-hari, yang dapat menyebabkan tekanan mental meningkat lagi. Orang juga mungkin memiliki efek samping negatif dari berlibur yang dapat mempengaruhi mereka setelah liburan, seperti sengatan matahari, gigitan serangga, konsumsi makanan yang berlebihan, atau infeksi.

Dari kesedihan hingga ketakutan

Post-holiday blues merupakan kesedihan pascaliburan mengacu pada perasaan jangka pendek yang dialami seseorang setelah liburan, termasuk kesedihan, kesepian, kelelahan, kekecewaan, kelesuan, tekanan mental, atau bahkan ketakutan. “Setelah liburan berakhir, seseorang mungkin saja merasa tersesat atau kosong tanpa aktivitas yang digerakkan oleh tujuan yang membantu mereka fokus,” ujar psikolog Nicole Hollingshead.

Mengutip Healthline, depresi pasca liburan merupakan istilah untuk emosi negatif atau depresi yang mungkin dialami orang saat kembali dari liburan. Meskipun berlibur dapat membantu menghilangkan stres dan memperbaiki suasana hati, efek positifnya mungkin tidak selalu bertahan saat pulang ke rumah.

Orang mungkin mengalami ketidaknyamanan emosional, nostalgia, atau peningkatan stres saat kembali ke rutinitas, pekerjaan, atau studi rutin mereka. Depresi pasca liburan bukanlah kondisi yang diakui secara klinis tetapi mengacu pada keadaan depresi yang mungkin dialami orang setelah kembali dari liburan. Orang juga dapat menyebut depresi pasca-liburan sebagai sindrom pascaliburan, kesedihan pascaliburan, atau sindrom liburan, yang pertama kali muncul sebagai konsep pada 1950-an.

Gejala depresi pasca liburan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang, termasuk hubungan pribadi dan performa saat kembali bekerja atau belajar. Orang mungkin mengalami beberapa gejala depresi pasca-liburan di antaranya, terus-menerus merasa sedih, cemas, atau hampa, merasa putus asa atau pesimis, merasa mudah tersinggung, frustrasi, atau gelisah serta merasa bersalah, tidak berharga, atau tidak berdaya.

Terkadang juga diikuti dengan kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya menyenangkan, kelelahan atau kekurangan energi, kesulitan berkonsentrasi, perubahan pola tidur, perubahan nafsu makan, perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, sakit dan nyeri fisik yang tidak dapat dijelaskan hingga paling parah adalah pikiran atau tindakan bunuh diri.

Mengatasi post-holiday blues

Ada beberapa cara untuk mengatasi post-holiday blues, mengutip VeryWellHealth. Di antaranya, penting untuk mendapatkan tidur yang cukup. Tidur dapat memperbaiki kondisi mental seseorang. Orang dewasa disarankan untuk tidur selama 7-9 jam setiap malam.

Perhatikan pula asupan makanan. Stres bisa membuat seseorang meraih lebih banyak makanan tinggi lemak dan gula. Anda perlu menghindarinya. Coba fokus pada makanan-makanan yang bisa melawan stres seperti ikan, biji-bijian, dark chocolate, teh hijau, dan sayur-sayuran.

Berolah raga ringan juga bisa membantu. Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan suasana hati. Gara-garanya, endorfin atau hormon bahagia yang diproduksi saat berolahraga. Tetap terhubung dengan orang lain, dengan teman, orang terdekat dan kontak sosial lainnya. Hal ini akan membantu menepis rasa sepi yang menyelimuti.

Seseorang berisiko mengalami post-holiday blues salah satunya karena tak memiliki tujuan setelah liburan usai. Maka dari itu, coba buat daftar hal-hal yang ingin dilakukan setelah libur usai. Merencanakan sesuatu, baik besar atau kecil, dapat membantu mempertahankan kegembiraan setelah momen liburan usai.

Sebagian orang mungkin menganggap bahwa mendokumentasikan perjalanan mereka dalam jurnal atau lembar memo, atau membuat album foto, dapat membantu mereka mengatasi emosi negatif setelah liburan. Sebuah studi tahun 2020 menemukan bahwa membuat memori untuk mengabadikan kenangan membantu memberikan kenyamanan psikologis.

Mungkin menonton film lucu yang mengundang tawa bisa juga menjadi pilihan yang dapat mengurangi stres. Bersikaplah baik pada diri sendiri, berikan sedikit kelonggaran terhadap aktivitas diri sendiri, memanjakan diri dan melakukan perawatan diri.

Apakah post-holiday blues bisa lebih serius? Gejala-gejala post-holiday blues bisa mirip dengan depresi klinis. “Depresi melibatkan suasana hati yang rendah hampir sepanjang hari selama dua minggu atau lebih,” kata Torres-Mackie.

Jika perasaan sedih setelah liburan mulai memengaruhi fungsi harian Anda, seperti membuat Anda sulit bangun dari tempat tidur, pergi bekerja atau sekolah, meninggalkan rumah, menghabiskan waktu bersama orang lain, atau menyelesaikan tugas-tugas kecil, mungkin ada baiknya Anda memeriksakan diri kepada penyedia layanan kesehatan.

Wajar jika setelah semua kegembiraan saat liburan dan mudik Lebaran, Anda seperti turun dari puncak. Namun yang mengalami hal seperti ini tidak Anda sendiri. Pahami bahwa hidup tidak hanya bersenang-senang, masih ada yang harus diperjuangan demi masa depan Anda dan orang-orang yang Anda sayangi.

Back to top button