Ketua Umum PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA (K) mengatakan ada beberapa faktor yang memengaruhi kesehatan anak saat lebaran seperti perubahan pola lingkungan, terlalu banyak konsumsi makanan bersantan, kelelahan, stress hingga penurunan imunitas.
“Yang pertama tentu saja kelelahan, anak-anak di tempat mudiknya mengalami perubahan situasi lingkungan tempat tinggal yang berubah, bisa jadi perjalanan panjang yang melelahkan, kurang tidur ya berpengaruh dan berpotensi mengurangi daya tahan tubuh bisa terserang batuk pilek karena kecapekan,” Jelas Piprim temu media virtual, Jakarta, Jumat (28/04/2023).
Tak hanya kelelahan, pemicu utama anak terjangkit penyakit saat lebaran juga dikarenakan kerumunan, saat bersilaturahmi dengan keluarga. Anak diajak bertemu dengan banyak orang bisa menjadi faktor utama anak tertular berbagai macam penyakit.
“Apalagi apabila anak-anak tidak dilengkapi imunisasi yang kuat seperti influenza ini bisa berpotensi tertular penyakit akibat berkerumun dengan banyak orang. Apalagi anak-anak itu kan (rentan) daya tahan tubuhnya, kalau sudah lelah ketemu banyak orang capek, berpotensi terserang,” tambahnya.
Piprim juga mengantisipasi untuk para orang tua agar tidak memberikan makanan berlebih pada anak, terutama makanan ringan atau kue lebaran. Sepatutnya dikurangi karena mengandung kadar gula dan karbohidrat yang tinggi yang berpotensi menyebabkan penyakit pada anak.
“Hal paling penting adalah istirahat yang cukup, tak ada pemulihan paling efektif kecuali tidur panjang, karena anak-anak yang mengalami kelelahan salah satu upaya yang paling ampuh adalah tidur yang cukup, kualitas tidurnya bagus, jumlah jam tidurnya panjang InsyaAllah bisa recovery dengan sangat baik. Jangan sampai anak baru kembali, sudah diajak lagi rekreasi kemana-mana. Anak-anak terlalu lelah juga berbahaya,” tegasnya.
Nadilla Iskandar Putri
