Menyusul sejumlah persoalan yang mempengaruhi proses ibadah haji, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memulai langkah konkret dengan melakukan pertemuan langsung dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq F Al-Rabiah pada 30 Juni 2023.
Sejumlah masalah layanan yang dialami jemaah haji Indonesia di puncak ibadah haji menjadi poin utama dalam diskusi. Keterlambatan pemberangkatan dari Muzdalifah ke Mina yang membuat jemaah kepanasan, masalah air bersih dan sanitasi di Mina, hingga keterlambatan layanan katering menjadi pokok bahasan yang ditekankan Yaqut kepada Taufiq.
“Kita juga menemui Mashariq, perusahaan yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi, untuk melakukan protes atas pelayanan yang mereka berikan,” ungkap Yaqut mengutip laman resmi Kemenag, Senin (3/7/2023).
Sebagai hasil dari pertemuan tersebut, Yaqut menuturkan bahwa Kementerian Haji dan Umrah Saudi berkomitmen untuk menyelesaikan masalah tersebut. “Saya juga merasakan sakit seperti yang anda rasakan,” ungkap Taufiq, mengutip pernyataan Yaqut.
Untuk memastikan langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan, tim dari Kementerian Agama Indonesia dan Kementerian Haji dan Umrah Saudi Arabia telah dibentuk dan sepakat untuk melakukan investigasi atas persoalan yang muncul. “Hasil investigasi akan dapat kita ketahui dalam seminggu atau maksimal dua minggu ke depan,” jelas Yaqut.
Sementara itu, Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H Subhan Cholid menegaskan, Pemerintah Arab Saudi sudah meminta maaf kepada Kementerian Agama dan berjanji akan melakukan investigasi.
Yaqut menekankan komitmennya untuk menyempurnakan pelayanan memasuki fase akhir penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, yaitu pemulangan jemaah yang akan berlangsung pada 4 Juli sampai 2 Agustus 2023.
“Saya mohon doa, kawan-kawan wartawan semua dan seluruh masyarakat Indonesia agar yang kita ikhtiarkan terkait dengan perbaikan layanan bersama dengan pemerintah Saudi benar-benar bisa dicapai sesuai dengan yang kita harapkan,” tutup Yaqut.
