Direktur Utama Bank Sumut, Babay Parid Wazdi menuturkan, perolehan laba bersih tersebut meningkat 15,05% secara YoY dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp521 miliar.
“Pencapaian kinerja tersebut, lanjutnya, merupakan buah Kerja Keras Direksi, Karyawan dan dukungan seluruh pemegang saham dan para nasabah, dalam mencapai target bisnis yang telah ditetapkan,” ujar Babay dalam keterangan resmi, Minggu (15/10/2023) tentang kinerja kuartal ketiga 2023 ini.
Di samping laba, penyaluran kredit dan pembiayaan Bank Sumut mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,45% dengan total oustanding kredit dan pembiayaan sebesar Rp28,9 triliun yang meningkat dibanding periode sebelumnya sebesar Rp26,8 triliun.
Penyaluran Kredit
Sementara porsi portofolio penyaluran kredit dan pembiayaan produktif Bank Sumut mencapai 44,55% dari total penyaluran kredit dan pembiayaan.
Dirut Bank Sumut, Babay juga mengatakan porsi kredit dan pembiayaan produktif tersebut berasal dari kredit modal kerja dan kredit investasi yang disalurkan, yang menunjukkan peran Bank Sumut untuk menggerakkan perekonomian di Sumatera Utara.
Untuk rasio kredit bermasalah atau NPL gross sebesar 2,8% dan NPL Nett sebesar 1,34% dibawah yang ditetapkan Regulator sebesar 5%.
“Sementara total aset Bank Sumut mencapai sebesar Rp40,9 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp32,5 triliun.
Babay Parid Wazdi juga menjelaskan saat ini perseroan fokus pada peningkatan laba bank yang ditopang oleh optimalisasi penyaluran kredit dan pembiayaan terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK), yang ditunjukkan oleh rasio LDR. Rasio LDR tercatat sebesar 89,01 persen meningkat disbanding periode sebelumnya sebesar 80,56%.
Pertumbuhan laba juga dikuatkan dengan strategi perseroan dalam menekan pengeluaran biaya operasional, tercatat BOPO Bank Sumut berada di level 73,63% lebih baik dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 75,19%.
