News

KY Mencari “Wakil Tuhan” di Tengah Prahara MA

Rabu, 28 Des 2022 – 18:45 WIB

Img20221228100317 - inilah.com

Ketua Komisi Yudisial Mukti Fajar Nur Dewata memberikan paparan terkait proses seleksi calon hakim agung di Jakarta, Rabu (28/12/2022). (Foto: Antara/Muhammad Zulfikar)

Komisi Yudisial (KY) terus meningkatkan kualitas dalam menyaring calon hakim agung (CHA) di tengah prahara yang melanda Mahkamah Agung (MA). Peningkatan kualitas dimaksudkan untuk menekan potensi hakim agung main perkara seperti yang dialami Sudrajad Dimyati dan Gazalba Saleh.

Penyempurnaan proses seleksi CHA dilakukan seiring peristiwa hukum Sudrajad dan Dimyati. Sebab dari 11 nama CHA yang disetor KY ke DPR, hanya empat orang yang diterima sehingga MA pada Agustus 2022 mengajukan permohonan hakim agung, yang sekarang ini tahap seleksi masih berjalan.

“Rekam jejak terhadap peserta yang sudah dinyatakan lulus sampai dengan tahap mengikuti profile assesement,” kata Ketua Bidang Rekrutmen Hakim KY Siti Nurdjanah, di Gedung KY, Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Siti menekankan bahwa Biro Investigasi KY bakal memperketat penelusuran rekam jejak CHA untuk meningkatkan mutu seleksi. Selain memastikan rekam jejak putusan perkara, KY juga melibatkan KPK untuk mengonfirmasi kekayaan CHA maupun hakim adhoc.

“KY ini juga bekerja sama dengan KPK karena KPK ini yang tahu para calon ini melaporkan harta kekayaannya atau enggak, dalam melaporkan harta kekayaannya itu jujur atau enggak,” tutur Siti.

KY juga berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri aliran uang CHA, selain mengandalkan laporan masyarakat maupun LSM. Tak ketinggalan, KY juga berkoordinasi dengan MA terkait penelusutan rekam jejak.

Ketua KY Mukti Fajar Nur Dewata menambahkan, KY turut menggandeng RSPAD Gatot Soebroto untuk memastikan kesehatan psikis, fisik dan mental CHA. “Kami menghindari supaya hakim ini tidak mudah stres atau tidak mudah tertekan sehingga bisa memengaruhi keputusannya,” ucap Mukti.

Peningkatan kualitas seleksi ini diyakini mampu menyaring “Wakil Tuhan” di MA yang berintegritas. Peningkatan juga mencakup pada pendalaman pertanyaan saat seleksi. “Kita melakukan peningkatan-peningkatan.”

Adapun jumlah pendaftar CHA maupun hakim adhoc sedikit. Pada gelombang pertama tercatat 193 calon dan 88 orang mendaftar di gelombang kedua.

Back to top button