News

Kubu Paslon 1 dan 3 Protes Keunggulan Prabowo-Gibran di Bengkulu, Singgung Keterlibatan Aparat


Saksi dari paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md protes, atas keunggulan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Provinsi Bengkulu.

Mungkin anda suka

Ketua KPU Provinsi Bengkulu Rusman Sudarsono mengungkap, adanya beberapa catatan keberatan dari saksi paslon 1 dan 3. Catatan itu dia utarakan sebelum membacakan hasil rekapitulasinya di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat.

Rusman mengatakan, bahwa saksi paslon 1 mempermasalahkan dugaan program pemerintah yang dituju untuk memenangkan salah satu Paslon. Lalu turut juga menyoroti soal adanya dugaan pengerah Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Dugaan ASN dan pejabat negara dalam politik cawe-cawe untuk memenangkan pasangan calon tertentu dan partai tertentu,” ujar Rusman di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2024).

Selain itu, tutur dia, saksi dari paslon 01 juga menyoroti adanya kesalahan proses penginputan dan distribusi surat suara, yang mengakibatkan adanya selisih data statistik dan terjadi hampir di seluruh wilayah Bengkulu, meskipun sudah dilakukan perbaikan sesuai lokus yang ada. “Namun menurut hemat kami kejadian ini patut diduga kesalahan yang disengaja secara terstruktur sistematis dan masif,” katanya.

Untuk itu, saksi dari paslon 1 meminta KPU RI untuk mendiskualifikasi pasangan nomor urut 02 dan melakukan evaluasi kinerja jajaran KPU sesuai dengan jenjang dan tingkatannya. Sementara itu, catatan keberatan dari saksi paslon 3 menyinggung riwayat Gibran Rakabuming Raka bisa mendaftar diri sebagai cawapres. Saksi menyebut, jika tidak ada putusan MK, Gibran tak mungkin ikut kontestasi pilpres 2024. “Keberatan penetapan Prabowo-Gibran sebagai calon wakil presiden, dimana Gibran mendapatkan jalan mulus rekayasa hukum di MK,” ucap Rusman.

Selain itu, ia menambahkan, mereka juga menduga adanya keterlibatan aparat dalam memenangkan pasangan tertentu. Serta adanya dugaan politik uang di provinsi Bengkulu. “Keberatan terhadap seluruh proses pemilu akibat rekayasa hukum, intimidasi akibat keterlibatan aparat penyalahgunaan bansos dan uang negara, politik uang. Penggunaan uang negara dalam kampanye untuk memenangkan salah satu paslon dengan bansos dan pemberian uang,” ujarnya menerangkan.

Diketahui, pasangan Prabowo-Gibran memenangkan wilayah provinsi Bengkulu dengan raihan 893.499 suara. Untuk posisi kedua diduduki oleh pasangan nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan raihan 229.681 suara. Sementara untuk pasangan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan suara sebanyak 145.570.

Hasil rekapitulasi tersebut dibacakan oleh Ketua KPU Bengkulu, Rusman Sudarsono berdasarkan jumlah pengguna hak pilih sebanyak 1.296.313. Adapun surat sah yang digunakan yakni sebesar 1.268.750 dan surat suara yang tidak sah yaitu 27.563.

“Bisa kita sahkan ya? Bismillah sah,” ucap Ketua KPU Hasyim Asy’ari sambil mengetok palu, di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2024).

Back to top button