Market

Kredit Melesat dan Berkualitas, Kinerja Bank DKI Moncer

Sepanjang 2022, kinerja Bank DKI cukup moncer. Penyaluran kredit tumbuh 24 persen dengan kualitas cukup oke. Porsi kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) bisa ditekan dari 2,98 persen (Desember 2021) menjadi 1,75 persen (Desember 2022).

Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy menjelaskan, peningkatan kinerja Bank DKI tercapai melalui strategi ekspansi yang kuat, serta sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Termasuk dengan BUMN, BUMD dan perusahaan-perusahaan swasta terkemuka.

“Bersamaan dengan momentum pertumbuhan ekonomi, Bank DKI melakukan Transformasi 5.0 secara menyeluruh dengan akselerasi kinerja penyaluran kredit dan ekspansi bisnis secara berkelanjutan, sebagai komitmen mendorong pemulihan ekonomi Indonesia meskipun masih ada tantangan ketidakpastian global” ungkap Fidri, Jakarta, Kamis (16/2/2023).

Lebih jauh dikatan Fidri, peningkatan penyaluran kredit Bank DKI tersebut didorong dengan tumbuhnya seluruh segmen kredit yang agresif secara year on year (yoy). Kredit mikro mengalami kenaikan 54,22 persen menjadi Rp2,56 triliun pada 2022, dari Rp1,66 triliun di 2021.

Segmen kredit ritel mengalami peningkatan 40,30 persen, menjadi Rp1,29 triliun pada 2022 dari Rp922,44 miliar di periode tahun sebelumnya. Segmen kredit konsumer tumbuh 13,61 persen menjadi Rp19,81 triliun pada Desember 2022 dari Rp17,43 triliun di Desember 2021.

Kredit dengan skala lebih besar pun tumbuh sangat baik, seperti kredit sindikasi tumbuh secara signifikan sebesar 70,29 persen dari Rp3,71 triliun menjadi Rp6,31 triliun di Desember 2022. Kredit komersial tumbuh 15,40 persen menjadi Rp16,51 triliun pada 2022 dari Rp14,30 triliun di tahun sebelumnya. Sedangkan kredit menengah tumbuh 67,28 persen dari Rp1,13 triliun menjadi Rp1,89 triliun di Desember 2022.

Fidri menambahkan, Bank DKI terus memperluas inklusi keuangan, salah satunya melalui digitalisasi pasar. Hal ini dilakukan dengan implementasi aplikasi JakOne Abank sebagai layanan perbankan inklusif, QRIS sebagai sistem pembayaran, dan fasilitas digital lainnya dalam ekosistem pasar.

Asal tahu saja, Perumda Pasar Jaya mengelola 154 pasar di Jakarta, dengan lebih dari 200 ribu pedagang dan 2 juta pengunjung setiap hari. Dengan karakteristik dan potensi bisnis yang dimiliki tersebut, Bank DKI memiliki ruang untuk tumbuh signifikan melalui berbagai produk dan layanan digital, seperti JakOne Mobile, JakOne Pay, JakOne Abank, termasuk pengajuan kredit mikro secara online melalui fasilitas digital lending.

Fidri menyampaikan, atas pencapaian kinerja impresif tersebut turut mendorong peningkatan laba bersih Bank DKI pada Desember 2022 menjadi Rp939,11 miliar, yang merupakan pencapaian laba tertinggi perseroan sejak berdiri. Di mana, laba tumbuh 29,11 persen dibandingkan periode Desember 2021 sebesar Rp727,36 miliar. Seiring peningkatan total aset sebesar 11,51 persen menjadi Rp78,88 triliun pada Desember 2022, dari Rp70,74 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto merinci kenaikan laba bersih Bank DKI dicapai melalui peningkatan pendapatan bunga menjadi Rp4,53 triliun pada Desember 2022, mengalami kenaikan 16,64 persen (yoy), dari Rp3,88 triliun pada periode tahun sebelumnya.

Selain itu, peningkatan transaksi pada platform digital memainkan peran besar dalam mendongkrak pertumbuhan fee-based income sebesar 27,71 persen menjadi Rp576,01 miliar pada Desember 2022, dari Rp451,03 miliar pada Desember 2021. Kendali yang baik terhadap beban bunga mempengaruhi peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 8,92% menjadi Rp2,93 triliun pada Desember 2022, dari Rp2,69 triliun pada Desember 2021.

Back to top button