News

KPU Lacak Ribuan Data Ganda Pemilih di Malaysia


Temuan Migrant Care terkait adanya 3.238 data ganda pada Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN) di Johor Bahru, Malaysia, menuai reaksi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Lembaga penyelenggara pemilu ini pun melacak data pemilih yang dicap ganda tersebut.

“Kurang lebih metodenya juga akan sama dari DPT itu akan ditelusuri kembali walau sebetulnya ketika proses pemutakhiran daftar pemilih sudah ada salah satu tahapan, yaitu analisis kegandaan,” kata Ketua Umum KPU RI Hasyim Asy’ari di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (2/2/2024).

Hasyim menjelaskan, analisis kegandaan dilakukan oleh KPU RI dari semua tingkatan meliputi tingkat kabupaten/kota masing-masing, antarkabupaten/kota lintas provinsi, maupun antara pemilih di dalam negeri dan pemilih di luar negeri.

Meski demikian, Hasyim mengeklaim, adanya nama ganda pada DPT merupakan hal yang wajar.

“Ya namanya kegiatan pemutakhiran data pemilih sudah dilakukan untuk menganalisis kegandaan. Yang namanya data jutaan itu kalau kelewatan ya saya kira masih wajar,” ujarnya.

Menurut Hasyim, pihaknya akan menyediakan alat kontrol seperti daftar hadir saat pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2024. Tujuannya, untuk mengantisipasi terjadinya nama ganda dalam DPT.

“Jadi nanti orang yang hadir mengisi daftar hadir dulu untuk memastikan bahwa yang hadir adalah memang namanya ini, sebagaimana yang ada di DPT,” tuturnya.

Hasyim memastikan, pihaknya tidak menutup diri untuk melakukan koreksi, terutama berkaitan dengan nama ganda dalam DPT.

“Supaya menghindari potensi digunakannya nama-nama itu oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Hasyim.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo dalam konferensi persnya di Bawaslu RI, Jakarta, Kamis (1/2/2024) mengatakan, selain 3.238 nama ganda dalam DPT Johor Bahru, pihaknya juga menemukan banyak data ganjil. Data ini menyangkut sekitar 24 orang dari DPTLN Johor Bahru bertuliskan alamat Indonesia dan 19 nama dalam data tertulis beralamat ‘bercuti/rehat/pulang’.

Diketahui, KPU menetapkan tiga peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

Sementara, pemilu anggota legislatif 2024 diikuti 18 partai politik nasional, yakni Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, Partai Gelora Indonesia, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Nusantara, Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang, Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Ummat.

Pemilu anggota legislatif 2024 juga diikuti enam partai politik lokal, yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha’at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.

Pemungutan suara pemilu anggota legislatif 2024 dilakukan serentak pilpres pada 14 Februari 2024.

 

Back to top button