News

KPAD Bekasi: Satu Siswa Trauma Usai Lihat Temannya Tewas Bermain Kuda Tomprok

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi, Novrian mengatakan oihaknya sudah mendapatkan satu orang siswa yang mengalami gangguan psikologis karena melihat temannya meninggal dunia usai bermain kuda tomprok.

“Karena kita dapat informasi ada 1 anak yang mengalami trauma ketika melihat temannya tergeletak dan meninggal dunia. Yang kami khawatirkan itu akan menjadi trauma, tapi mudah-mudahan tidak,” katanya kepada wartawan, Senin (20/11/2023).

KPAD, tutur dia, bakal melakukan pemeriksaan kondisi psikologis terhadap anak tersebut, dan siswa SMP Negeri 7 Kota Bekasi lainnya yang ikut main kuda tomprok. “Kita coba koordinasi pada sekolah, nanti kita bikin satu momen asesmen. Kita akan melihat anak-anak yang hari itu bermain,” tutur dia.

Lebih lanjut dia menuturkan, nantinya KPAD melakukan asesmen terhadap 11 siswa, sekaligus juga memberikan edukasi terhadap orang tua belasan siswa tersebut. Teknisnya, kata Novrian, KPAD akan meminta meminta satu ruangan kepada pihak sekolah agar dapat mendampingi anak satu per satu ataupun secara kelompok.

“Ada 11 nanti kita coba asesmen semuanya. Bahkan kita coba libatkan keluarga, karena asesmen trauma atau edukasi bukan hanya pada siswa saja, tapi juga pada orang tua,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, siswa SMP Negeri 7 Kota Bekasi kelas 8 bernama Muhammad Alfiansyah (13) tewas usai main kuda tomprok pada Jumat (17/11/2023). Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono mengatakan saat itu Alfiansyah sedang bermain kuda tomprok bersama teman-temannya. Kemudian terjatuh dan dilarikan ke rumah sakit.

“Kemarin kita dapat informasi bahwa ada kejadian siswa SMP Negeri 7 Bekasi kota itu meninggal dunia. Kemudian kita merapat ke TKP ternyata di TKP kita dapatkan anak-anak 12 orang yang memang sama-sama main kuda tomprok. Sementara korbannya sudah dilarikan ke RS terdekat,” ujar Jupriono dihubungi wartawan, Senin (20/11/2023).

Jupriono mengatakan dari hasil interogasi dengan teman-temannya saat bermain, korban Alfiansyah berada di urutan ke tiga menjadi ‘kuda’. Kemudian korban terjatuh hingga pingsan.

“Dari hasil interogasi 12 temannya, kita dapatkan betul si korban ini sebelumnya bermain kuda tomprok. Kebetulan dia urutan ke-3 dan pada saat kejadian terjatuh. Dari keterangan saksi, kemudian kita ke rumah sakit di rumah sakit, luka luarnya tidak terlihat,” katanya.

Namun, sambung dia, pihak keluarga korban tidak mengizinkan pihak kepolisian melakukan autopsi. Pihak keluarga juga sepakat untuk tidak melakukan proses hukum terhadap pihak sekolah.

Back to top button