Market

Korupsi Tol MBZ, Pakar Beton: Konstruksi Aman, Umurnya Berkurang


Pakar beton FX Supartono menyebut kualitas beton Tol Syekh Mohammed Bin Zayed masih memenuhi syarat keamanan kontruksi. Hanya saja umur bangunannya menjadi lebih pendek.

Tol layang terpanjang di Indonesia ini, menurutnya, masih aman untuk menahan beban berat, meski tingkat kenyamanan berkurang. Karena terlalu banyak getaran.

“Jembatannya kuat, tidak akan ambruk meski dipakai 5 golongan (kendaraan),” ungkap Supartono di Jakarta, dikutip Rabu (22/5/2024).

Menurut Direktur Utama PT Tridi Membran Utama itu, perubahan spesifikasi kualitas material Tol MBZ memang berpengaruh terhadap kekakuan dan usia keawetan jalan.

Hanya saja, penurunan kualitas material di Tol MBZ, tidak serta-merta membuat jalan layang tersebut roboh.

“Ditinjau dari kekuatan, tampaknya tidak akan bermasalah, tidak akan roboh. Namun secara jangka panjang karena kekakuannya berkurang, getaran-getaran membesar, memengaruhi umur jembatan. Kalau rencananya 100 tahun, mungkin awetnya 70 tahun saja,” jelas Supartono.

Supartono menambahkan, perubahan spesifikasi kualitas material Tol MBZ di bawah 10 persen. Hal ini berdampak kepada kenyamanan pengguna jalan.

“Berdampak kepada kenyamanan. Tapi kalau sampai membahayakan, dalam arti jembatannya roboh, itu tidak,” ujar Supartono.

Informasi saja, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menunjuk PT Tridi Membran Utama, untuk melakukan pemeriksaan fisik yang berfokus pada kualitas struktur atas Tol MBZ.

Sebelumnya, Direktur Keuangan PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC), Harris Prayudi menerangkan bahwa pembangunan Tol MBZ menggunakan metode desain and build, karena dibatasi waktu 2 tahun.

Harris menambahkan, RTA proyek tol Japek II Elevated, sebelum berganti nama Tol MBZ, dikerjakan secara parsial. Hal ini tercantum dalam kontrak jasa pemborongan dan sudah mendapatkan persetujuan. 
 

Back to top button