News

Korban Tewas Insiden ‘Imlek Berdarah’ di California Jadi 11 Orang

Jumlah korban tewas dalam insiden ‘Imlek berdarah‘ di Monterey Park, California, AS, pada akhir pekan lalu bertambah menjadi 11 orang.

Kabar tersebut disampaikan setelah 10 orang yang sebelumnya dinyatakan terluka dibawa ke rumah sakit. Berdasarkan laporan LAC+USC Medical Center, satu dari 10 orang tersebut meninggal dunia.

“Para perawat kami telah bekerja keras untuk merawat empat korban yang dipercayakan kepada kami. Sayangnya, kami dengan sangat berat hati mengatakan bahwa satu korban telah menyerah (meninggal dunia),” demikian keterangan rumah sakit tersebut.

“Kami turut berduka yang mendalam bagi keluarga dan orang-orang terkasih,” imbuh mereka.

Penembakan massal di Monterey Park terjadi di studio dansa dekat festival perayaan Tahun Baru China atau Imlek di wilayah itu. Kejadian tersebut diduga dilakukan oleh seorang pria 72 tahun bernama Huu Can Tran.

Terjadi pada Sabtu (21/1/2023) malam waktu setempat, insiden itu awalnya menewaskan 10 orang dan melukai 10 lainnya. Sebagian besar korban tewas berusia 50-60 tahun. Hingga data terbaru menyebutkan 11 orang tewas akibat pembantaian itu.

Insiden ‘Imlek berdarah’ di Monterey Park itu menjadi penembakan massal di AS paling mematikan terbaru sejak aksi penembakan massal yang menewaskan 19 siswa dan dua guru di sebuah sekolah di Uvalde, Texas, pada Mei 2022 lalu.

Tak lama setelah kejadian, Tran ditemukan tewas di dalam mobil van putih saat dalam melarikan diri dari polisi. Sheriff Los Angeles County Robert Luna meyakini bahwa Tran menembak dirinya sendiri setelah mobilnya terjebak oleh kepungan polisi dan berupaya menangkapnya.

Luna menuturkan, polisi telah melacak keberadaan mobil Tran itu selama beberapa jam yang kemudian dilaporkan berada di Torrance, beberapa kilometer dari lokasi penembakan di Monterey Park.

Menurut Luna, terdengar suara tembakan dari dalam mobil ketika polisi mendekati mobil Tran. Polisi pun melihat Tran sudah tak bernyawa dengan luka tembak.

Sejauh ini, pihak kepolisian menduga pelaku penembakan itu merasa iri karena tak diundang ke pesta dansa perayaan Imlek.

Back to top button