Capres Turki sekaligus rival utama Recep Tayyip Erdogan, Kemal Kilicdaroglu, marah setelah capres kalah Sinan Ogan memberikan dukungan kepada sang presiden pertahan di putaran kedua pilpres mendatang.
Kilicdaroglu menyebut saat ini semakin jelas siapa pihak yang ingin menjual Turki.
“Kami datang untuk menyelamatkan negara ini dari terorisme dan migran. Ini adalah referendum. Jangan biarkan siapa pun membodohi orang lagi,” Kilicdaroglu mencuit di Twitter, seperti dikutip CNN.
Sinan Ogan memberikan dukungannya pada Erdogan setelah bermusyawarah dengan aliansinya, Aliansi Ancestral. Menurutnya, Turki kini berada di ‘titik kritis’ sehingga ada empat prioritas yang perlu segera ditangani.
Isu pertama soal pengungsi dan migran di negara tersebut. Berikutnya mengenai ancaman keamanan nasional setelah gempa, masalah ekonomi, dan upaya melawan terorisme.
“Setiap orang punya hak untuk berada dalam politik dan harus dijamin, tetapi perluasan politik dari kelompok-kelompok teror harus dibersihkan dari politik Turki,” kata Ogan.
Pada putaran pertama pilpres Turki dua pekan lalu, Ogan merupakan salah satu kandidat yang mengantongi suara 5,17 persen. Sementara itu, Erdogan meraup 49,52 persen dan Kilicdaroglu 44,88 persen. Dengan demikian berdasarkan aturan pemilu Turki, Erdogan dan Kilicdaroglu berhak melaju ke putaran kedua.
Sebelum pemilu, Ogan merupakan sosok ultranasionalis yang kurang begitu dikenal, terutama di luar Turki. Namun kini ia menjadi ‘king maker’ yang mampu menentukan poros dalam pemilihan putaran kedua pada 28 Mei mendatang.
Menanggapi dukungan Ogan terhadap Erdogan, Kilicdaroglu pun menyerukan generasi muda untuk berpartisipasi dalam pemilihan. “Saya mengajak semua anak muda dan delapan juta warga yang tak memilih untuk datang ke kotak suara,” ucap capres 74 tahun itu.
