News

KH Miftakhul Achyar: NU yang Besar Tidak Ada Artinya Kalau Tidak Tertib


Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftakhul Achyar mengingatkan perlunya jemaah dan pengurus organisasi besar seperti NU untuk tertib dalam komando kepemimpinan dan peraturan organisasi.

“Berbagai isu dan polemik yang bisa melemahkan organisasi harus diwaspadai dan disikapi dengan cara tertib dan taat pada jalur komando serta arahan sikap dari pimpinan tertinggi organisasi, dalam hal ini PBNU,” kata Rais Aam dalam Haul Muassis NU di Gresik, Jawa Timur, Ahad.

Kiai Miftah yang juga pengasuh PP. Miftachussunnah, Kedungtarukan Surabaya menegaskan bahwa organisasi yang besar tapi tidak tertib itu bisa dilumpuhkan oleh organisasi kecil yang tertib.

“NU itu besar, bahkan yang terbesar di dunia, tapi NU yang besar itu tidak ada artinya kalau tidak tertib atau patuh dalam kepemimpinan dan peraturan,” katanya.

Kiai Miftah juga menyinggung tentang polemik nasab yang bikin gaduh, padahal cuma dihembuskan segelintir orang. Dirinya mengingatkan NU itu memuliakan orang bukan karena nasab atau garis keturunan, suku, etnis tetapi keilmuan, kebaikan, dan ketakwaan seseorang.

Karena itu, jemaah dan pengurus NU hendaknya bijak menyikapi fenomena ‘kebesaran’ NU itu dengan mengembalikan kepada peraturan organisasi seperti AD/ART, Perkum NU, dan tertib dalam komando kepemimpinan.

“Organisasi sebesar NU itu sudah pasti memutuskan dengan musyawarah lengkap syuriah-tanfidziyah dan kembali pada aturan main yang ada,” ucapnya.

Back to top button