Arena

Ketum PSSI Etho Dukung Tindakan Polri dan Satgas Anti-Mafia Bola Berantas Kasus Match Fixing


Ketua Umum PSSI Erick Thohir (Etho) menegaskan dukungannya terhadap tindakan penahanan oleh Polri terhadap pelaku pengaturan skor pertandingan sepak bola, termasuk rekomendasi hukuman bagi dua klub yang terlibat. 

“Kami sudah berkomitmen dengan Polri untuk selidiki kasus ini dan ambil tindakan tegas,” ujar Etho, dalam keterangannya, Kamis (21/12/2023).

Menurutnya, penerapan hukum merupakan langkah penting untuk membangun sepak bola Indonesia yang bersih. “Untuk menjaga kebersihan sepak bola kita, kita perlu berani memberantas suap dan judi,” katanya.

Polisi telah menetapkan delapan tersangka dalam kasus pengaturan skor Liga 2 2018, termasuk empat orang wasit, seorang asisten manajer klub, LO wasit, seorang kurir, dan pelobi dengan inisial VW.

Kepala Satgas Anti Mafia Bola Irjen Asep Edi Suheri mengungkapkan bahwa dua klub Liga 1 2023-2024, PSS Sleman dan Persikabo 1973, terancam hukuman berdasarkan hasil rekomendasi dari Tim Satgas Antimafia Bola Mabes Polri. PSS Sleman berpotensi menghadapi pengurangan poin dan degradasi ke Liga 2, sedangkan Persikabo 1973 terancam pengurangan poin karena menerima sponsor dari situs judi online.

Erick Thohir berharap tindakan hukum ini memberikan efek jera dan mengirim sinyal keseriusan PSSI, Polri, dan Satgas Anti Mafia Bola dalam menegakkan integritas sepak bola Indonesia. “Saya berharap klub-klub peserta liga juga berhati-hati, sebab bisa terkena hukuman jika terlibat dalam match fixing,” tegas Etho.

Back to top button