News

Ketua MUI Bidang Hublu: ‘Gaza Baru’ adalah Ambisi Zionis Israel

Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara tegas mengecam serangan Israel di wilayah Gaza, Palestina, menganggapnya sebagai tindakan okupasi dan genosida. Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim, mengungkapkan mengenai alasan serangan tersebut merupakan tindakan “tidak berperikemanusiaan” dan mengekspos “kebangkrutan moral” dari pihak Israel.

Menurut Sudarnoto, serangan ini merupakan bagian dari strategi besar Israel untuk menguasai seluruh wilayah Palestina. 

“Israel beralasan bahwa mereka sedang berupaya menghancurkan Hamas. Namun, tujuan sejatinya adalah menghancurkan Gaza dan membangun kembali wilayah tersebut di bawah kendali sepenuhnya Zionis,” ungkapnya dalam keterangan tertulisnya kepada inilah.com, Minggu (29/10/2023).

Buya Noto menguraikan dampak serangan tersebut yang melampaui batas-batas perang sah. 

“Ini bukan hanya serangan militer biasa; ini adalah genosida. Jaringan komunikasi, aliran listrik, dan fasilitas medis telah dirusak parah,” jelas Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut. 

Ia juga menyebut bahwa tindakan ini adalah “kejahatan perang yang dipertontonkan di panggung internasional tanpa rasa malu.”

Selain itu, Sudarnoto mengkritik keengganan Israel untuk mengikuti seruan gencatan senjata dari berbagai pihak internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

“Ini membuktikan bahwa Israel saat ini benar-benar sedang mengalami kebangkrutan moral,” tegasnya.

Di pihak lain, perlawanan yang dilakukan oleh Hamas, menurut Sudarnoto, adalah sah dan memperoleh simpati serta dukungan dari komunitas internasional. 

“Kekuatan Zionis Israel adalah sumber kemungkaran dan kezaliman yang harus dihadapi dan dikalahkan,” ujarnya.

Sudarnoto juga menyoroti bahwa dukungan global untuk perlawanan Palestina terus meningkat. 

“Israel saat ini sudah dikepung oleh kekuatan global dan sedang menunggu detik-detik kehancurannya,” tutupnya.

Israel telah membombardir Gaza sejak 7 Oktober ketika kelompok Palestina Hamas melakukan serangan lintas batas, dengan menewaskan 1.400 orang dan menyandera banyak orang.

Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengatakan serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 7.703 orang, sebagian besar warga sipil dan banyak dari mereka adalah anak-anak.

Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza juga menghadapi kekurangan makanan, air, dan obat-obatan akibat blokade Israel terhadap wilayah tersebut.

Hanya sedikit bantuan kemanusiaan yang berhasil masuk ke Gaza sejak dibukanya penyeberangan Rafah di perbatasan Gaza-Mesir akhir pekan lalu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu (28/10) mengatakan bahwa pasukannya telah melancarkan serangan darat ke Gaza, sebagai bagian dari “perang tahap kedua” untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, serta membebaskan para tawanan.

Back to top button