News

Ungkit Kasus Lem Aibon, Kaesang Minta Kader PSI Kritis

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menyinggung sikap kritis para kader politikus partai berlambang merah. Ia pun mengenai bagaimana galaknya kader PSI dalam mengungkap kasus lem aibon yang sempat ramai di kalangan DPRD DKI Jakarta.

Hal itu disampaikan saat kunjungannya ke Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Jakarta Pusat. Kaesang pun mengaku heran sekaligus mempertanyakan kemana api keberanian yang sekarang nyaris padam itu.

“Seperti yang kita tahu, tidak di Jakarta saja, yang di DPRD ada bro William, kemarin semangat sekali membuka lem aibon, kayanya sekarang agak kurang berani,” ujar Kaesang di Grha Oikoumene, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2023).

Namun ia tak masalah soal kurang galaknya PSI, yang terpenting bagi Kaesang, para kader tetap kritis dengan cara yang gembira dan santun. Tidak perlu segalak seperti dulu. “Dulu keras sekali, tapi ya enggak apa-apa, seperti kemarin saya bilang kita berpolitik dengan gembira dengan santun dan santuy,“ imbuhnya.

Diketahui, salah satu kader PSI yang menjadi anggota DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana sempat membongkar kejanggalan pada rencana anggaran 2020 DKI Jakarta.

Salah satu rancangan anggaran 2020 DKI Jakarta yang menjadi sorotan publik, yaitu harga lem aibon yang mencapai Rp82 miliar. Saat itu Wiliam mengunggah sebuah tangkapan layar apbd.jakarta.go.id yang dalam anggarannya itu bertuliskan Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat menganggarkan lem Aibon untuk kegiatan Biaya Operasional Pendidikan Sekolah Dasar Negeri dengan total anggarannya senilai Rp 82,8 miliar.

Namun sayangnya, buntut dari tindakannya itu, William pun harus dilaporkan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD oleh warga Jakarta bernama Sugiyanto. Ketika itu, William dilaporkan karena membongkar rancangan anggaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sehingga membuatnya sekarang menjadi sedikit lunak karena kasus tersebut. 

Back to top button