News

Politikus PDIP Anggap Pihak yang Masalahkan Ganjar soal Video Porno Buang Energi

Politikus PDI Perjuangan Deddy Sitorus menilai pihak yang mempermasalahkan pernyataan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo soal suka nonton video porno, hanya membuang energi. Menurut Dedy, pernyataan Ganjar yang kini menjadi bakal calon presiden dari PDIP itu, justru harus dihargai.

“Ganjar hanya bilang ‘pernah’ nonton dan bukan penggemar atau mendukung, atau mempromosikan. Itu jawaban orang jujur dan punya prinsip. Bukan orang munafik atau rela berbohong agar kelihatan baik. Menurut saya itu harus dihargai,” kata Deddy kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Kamis (27/7/2023).

Ia menyebut orang yang melihat video porno bisa disebabkan oleh beberapa hal. “Nonton (video porno) itu bisa karena ketidaksengajaan, keingintahuan, atau niat. Sayang banget energi mereka terbuang untuk sebuah kejujuran, tapi abai terhadap hal-hal yang lebih fundamental,” ujar Deddy.

Seharusnya, kata Deddy, komunitas perempuan yang tergabung dalam Pengurus Pusat Wanita Pertahanan Ideologi Syarikat Islam (Perisai), protes terhadap maraknya pemerkosaan atau kekerasan terhadap perempuan dan anak di lembaga-lembaga pendidikan.

“Bukannya ribut urusan sepele dan terkesan politisasi terkait pilpres,” kata Sekretaris Tim Koordinator Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) 2024 ini.

Oleh karena itu, Deddy menyarankan agar komunitas tersebut membuat sayembara bertema lain.

“Saya sarankan mereka lebih bikin sayembara atau protes untuk menuntut komitmen para bacapres terhadap kekerasan, harrasment dan sexual abuse, serta KDRT terhadap perempuan,” ujar Dedy.

Sebelumnya, Ketua Umum PP Wanita Perisai, Megawaty mengungkapkan alasan digelarnya sayembara bertema “Kontroversi Ganjar soal Video Porno” sebagai respons kekhawatiran dan kegelisan kaum perempuan, khususnya yang tergabung dalam Wanita Perisai terhadap ancaman makin terbuka dan liarnya pornografi.

Pasalnya, Ganjar mengatakan hal itu di ruang publik dan tak lepas dari posisinya sebagai pejabat publik. Apalagi, saat ini secara resmi Ganjar sudah diusung sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan.

“Saya kira pejabat publik itu omongannya akan berefek panjang kepada publik. Pengakuan Ganjar suka menonton video porno, sangat potensial ditafsirkan liar oleh publik sebagai sinyal bahwa nonton video porno itu biasa. Bayangkan, jika ini direspons dan diiyakan oleh anak-anak kita, generasi muda kita,” kata Megawaty dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (25/7/2023).

Megawaty merujuk pada data resmi pemerintah yang mengkhawatirkan. Dari Kominfo, ada 1,1 juta konten pornografi di internet sejak 2021. Sedangkan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, ada 66,6% anak laki-laki dan 62,3% anak perempuan di Indonesia yang menonton video porno.

Belum lagi, lanjut dia, jika berbicara efek dari pornografi itu. Bukan saja berdampak pada tindak perilaku kriminal seperti pemerkosaan dan pelecehan seksual seperti banyak diberitakan, juga berdampak buruk pada kesehatan.

Megawaty juga menyebutkan, dari hasil penelitian para pakar kesehatan, secara biologis efek adiksi hobi nonton video porno itu mirip dengan orang yang terindikasi narkotika, yaitu sangat mempengaruhi neuron transmitter saraf di otak.

Berdasarkan pada adanya potensi ancaman buat generasi muda ke depan itulah, tambah Megawaty, pihaknya merasa perlu merespons pengakuan Ganjar itu dengan serius dan mengkajinya dari berbagai aspek. Salah satunya, melalui Sayembara Nasional yang ingin memberi kesempatan kepada seluruh warga untuk berpendapat, atau menyampaikan sikapnya dengan cerdas dan kreatif.

Melalui sayembara yang digelar bekerja sama dengan FreedomNews ini, sambung Megawaty, dirinya ingin memberi pesan moral kepada Ganjar untuk tidak asal bicara. Apalagi, dalam posisinya hari ini sebagai bakal capres. “Jangan sampai sikap Ganjar soal video porno itu menjadi angin segar buat tumbuhnya industri pornografi di Tanah Air saat dia terpilih sebagai presiden,” tegasnya.

Back to top button