Hangout

Kesal Jadi Sasaran Boikot Israel, McDonald’s Malaysia Gugat DBS Ganti Rugi Rp20 Miliar


McDonald’s Malaysia baru baru ini mengajukan gugatan hukum terhadap kelompok pro-Palestina karena diduga mengajak orang untuk memboikot perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel.

Rantai makanan cepat saji populer ini menuntut kelompok tersebut sebesar 6 juta ringgit atau sekitar Rp20 miliar.

Dalam sebuah pernyataan, McDonald’s mengungkapkan bahwa gugatan sipil yang diajukan terhadap BDS Malaysia bertujuan untuk melindungi “hak dan kepentingan sesuai dengan hukum”.

McDonald’s menyatakan “tidak mendukung atau menyetujui konflik yang sedang terjadi di Timur Tengah”.

“Sementara kami memahami dan menghormati bahwa tindakan memboikot adalah keputusan individu, kami percaya bahwa itu harus didasarkan pada fakta dan bukan tuduhan palsu,” ujar McDonald’s seperti dikutip dari wionews, Selasa (2/1/2023).

McDonald’s telah menuntut enam juta ringgit dalam gugatan atas tuduhan pencemaran nama baik, menurut salinan dokumen hukum yang dilihat oleh agensi berita AFP.

“Mereka (McDonald’s Malaysia) mengklaim bahwa bisnis mereka telah menderita akhir-akhir ini dan menyalahkan kami. Kami dengan tegas menyangkal hal ini dan oleh karena itu memutuskan untuk membiarkan pengadilan memutuskan masalah ini,” katanya dalam sebuah postingan di platform media sosial X.

BDS Malaysia adalah bagian dari gerakan global Boikot, Divestasi, dan Sanksi, yang diluncurkan oleh organisasi masyarakat sipil Palestina pada tahun 2005.

Kampanye tersebut mendesak tindakan politik dan ekonomi terhadap Israel atas perlakuannya terhadap warga Palestina.

BDS Malaysia meningkatkan seruannya agar masyarakat Malaysia memboikot merek-merek Barat, termasuk McDonald’s, KFC, dan Zara, sebagai tanggapan terhadap serangan balasan Israel di Gaza karena menganggap merek-merek ini “bersekongkol dengan kekejaman Israel terhadap warga Palestina”.

Berdasarkan analisis yang ditulis Channel News Asia (CNA) di beberapa gerai McDonald’s di kawasan Lembah Klang-termasuk di Shah Alam-pada hari kerja menunjukkan jumlah pelanggan lebih sedikit dari biasanya.

Perusahaan lain yang menghadapi seruan boikot termasuk Starbucks, Kentucky Fried Chicken (KFC), Pizza Hut, dan Burger King. Grab Malaysia juga menjadi sasaran boikot. Hal ini terjadi setelah tangkapan layar dari beberapa Instagram Stories yang di-posting oleh Ms Chloe Tong–istri CEO perusahaan ride-hailing Anthony Tan–beredar di platform media sosial.

Israel meluncurkan serangan balasan di Gaza setelah serangan Hamas sejak 7 Oktober, yang menurut perhitungan agensi berita AFP berdasarkan angka-angka dari Israel, mengklaim nyawa sekitar 1.140 orang, sebagian besar sipil.

Kelompok militan Palestina tersebut juga dikatakan menyandera sekitar 250 orang, dengan beberapa di antaranya masih terperangkap di zona perang dan beberapa dipercaya telah meninggal.

Kampanye militer Israel yang tak henti-hentinya sejak saat itu telah menewaskan setidaknya 21.507 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Gaza.

Back to top button