News

Kesaksian Adik Brigadir J: Anggota Provos Larang Dokter Bicara

Adik Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat, Mahareza Rizky Hutabarat melihat seorang perwira menengah berpangkat Kombes menepuk bahu dokter forensik saat ingin memberi penjelasan terkait luka tembak di sekujur tubuh jenazah Brigadir J.

Hal itu disampaikan saat bersaksi di sidang lanjutan terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022). Reza—sapaan Mahareza—mengungkapkan dirinya mengetahui adanya luka tembak di tubuh kakaknya dari seorang dokter forensik di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Akan tetapi, ketika dokter tersebut ingin menjelaskan lebih lanjut soal luka tembak, datang seorang anggota Provos yang menyela pembicaraan mereka. “Saat dokter itu mengatakan ada bekas luka tembakan, Kombes itu langsung menepuk bahu menarik dan mengatakan cukup dok. Saya lupa namanya (Kombes),” kata Reza menirukan percakapan dengan dokter forensik.

Kemudian, sambung dia, polisi berpangkat Kombes ini mengajak dokter forensik tersebut berbicara empat mata  dan kembali menemui Reza. Sekembalinya dokter tersebut, Reza meminta izin untuk melihat dan memakaikan pakaian terakhir untuk kakaknya Brigadir J.

Reza pun turut menemui anggota Provos tersebut untuk meminta izin serupa. Kemudian, sambung dia, anggota Provos tersebut masuk ke dalam ruangan jenazah dan meminta Reza untuk menunggu di luar karena jasad Brigadir J sedang disuntik formalin.

Setelah lama menunggu, Reza kembali bertanya kepada anggota Provos itu untuk melihat jenazah kakaknya dan masuk kembali ke ruang jenazah dengan waktu yang relatif lama. Akhirnya Reza tidak mendapat izin.

Dia pun tidak diperbolehkan melihat dan memakaikan pakaian kakaknya untuk terakhir kalinya. Setelah dilarang, Reza mengaku marah dan bersikeras untuk melihat jenazah kakaknya. “Saat itu saya sedikit marah juga, izin komandan saya menanyakan kembali. Kamu tunggu disini aja. Saya bersikeras dan akhirnya disuruh menanyakan ke dokter forensiknya,” bebernya.

Reza pun diminta untuk menunggu di lobby rumah sakit dan ternyata jenazah Brigadir J sudah dimasukkan ke peti. “Selesai semua ke peti dan sudah rapi dan berpakaian jas. Saya masuk berdoa dan saya mendengar ada celetuk dari luar ‘sudah bersih’ peti ditutup dan dibawa mobil jenazah jam 10 pagi dari bandara ke Jambi,” pungkasnya.

Back to top button