News

Keponakan Mahfud MD Nilai Bjorka Bukan Hacker tapi Kolektor

Pengamat Siber dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Hairul Anas Suaidi menilai Bjorka bukan merupakan hacker atau peretas. Namun, hanya kolektor data yang memamerkan aksinya ke hadapan publik.

“Saya lebih mengkategorikan Bjorka sebagai data collector. Bukan hacker atau script kiddies karena ia langsung obral koleksi data tanpa meninggalkan jejak atau footprint di halaman web milik korban yang dapat dilihat publik,” kata Anas kepada Inilah.com, Kamis (15/9/2022).

Anas yang diketahui sebagai keponakan Menko Polhukam Mahfud MD juga meyakini Bjorka merupakan penduduk Indonesia yang teridentifikasi dari penggunaan bahasa yang relatif dapat dicocokkan dengan karakteristik sebagian besar masyarakat Indonesia. Meski demikian, secara teknis akan sulit melakukan penelusuran identitas dan membongkar sosok di balik Bjorka. Sebab ia akan memperkuat keamanannya secara berlapis.

Terlebih, pemerintah telah menaruh perhatian serius untuk menguak motif dari aksi yang menyita perhatiannya dengan membentuk tim khusus.

“Sulit mengidentifikasi Bjorka berada di mana dan berasal dari mana. Dari bahasa yang digunakan nampaknya mirip hasil google translation. Jadi besar kemungkinan dia merupakan data collector domestik (penduduk Indonesia),” tegas Hairul Anas.

Diketahui, Bjorka antara lain membobol data petinggi negara seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain itu, ia juga meretas data sejumlah lembaga negara dan beberapa figur yang cukup dikenal masyarakat.

Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, pelaku peretasan yang mengaku sebagai Bjorka telah teridentifikasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri.

“Kami sudah punya alat untuk melacak itu semua,” kata Mahfud.

Mahfud menambahkan, data-data terkait pemerintah yang diretas dan dibocorkan Bjorka ke dunia maya bersifat umum.

Back to top button