News

Kenali Kondisi Ketika Anak Alami Sesak Napas Akibat Pneumonia


Bagaimana mengenali tanda ketika anak yang mengalami sesak napas? 

Pneumonia pada anak biasanya berasal dari infeksi saluran pernapasan akut atas (ISPA atas).

Umumnya gejala pneumonia diawali dengan demam, batuk atau pilek, kemudian diikuti oleh gejala sesak napas yang biasanya terjadi dalam 14 hari dan bersifat akut.

“Gejala sesak napas ditandai oleh adanya usaha bernapas yang berat seperti tarikan dinding dada saat bernapas maupun adanya napas cuping hidung,” kata Wahyuni Indawati, Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Subspesialis Kesehatan Anak Respirologi, Jakarta, Sabtu (09/12/2023).

Masih menurutnya, adanya sesak napas menjadi indikasi anak kekurangan oksigen.

Jika hal ini terjadi pada anak Anda, segera bawa ia ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa lebih lanjut.

Hitunglah frekuensi napas si kecil dalam 1 menit dengan meletakkan tangan di dada anak. Sesak napas ditandai dengan frekuensi napas cepat yaitu:

Lebih dari 60 kali/menit untuk usia kurang dari 2 bulan

Lebih dari 50 kali/menit untuk usia 2 bulan – 1 tahun

Lebih dari 40 kali/menit untuk usia 1 tahun – 5 tahun

Lebih dari 30 kali/menit untuk usia lebih dari 5 tahun.

Langkah pencegahan

Pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, ataupun jamur. Penyebab yang paling sering adalah virus ataupun bakteri.

Langkah pencegahan yang dapat dilakukan dapat dimulai dengan menjaga agar infeksi tersebut tidak menyebar ke lingkungan sekitar.

“Misalnya ketika kita sedang tidak sehat, sebaiknya gunakan masker dengan benar, serta jalani etika batuk dan bersin yang tepat dengan menutup mulut dengan lengan baju atas atau tisu kemudian membuangnya ke tempat sampah,” paparnya.

Pencegahan penyebaran infeksi yang juga dapat dilakukan adalah rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun setiap habis batuk dan bersin, setelah memegang permukaan benda terutama di tempat umum, sebelum makan, dan lain sebagainya.

Hal ini juga berlaku tidak hanya untuk orang tua, tetapi juga anak.

“Selain itu, pneumonia juga dapat dicegah secara efektif dengan pemberian ASI eksklusif, memastikan status gizi yang baik, menghindari asap rokok, dan polusi udara lainnya, serta melindungi anak dengan pemberian imunisasi yang dapat mencegah pneumonia,” tambahnya.

Back to top button