Lahan program food estate di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulau Pisang Provinsi Kalimantan Tengah seluas hampir 17 ribu hektare dibiarkan mangkak tanpa dilakukan penanaman oleh petani.
Direktur Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi Kalteng, Bayu Herinata mengungkapkan untuk lahan food estate yang mangkrak di dua kabupaten tersebut merupakan pembukaan lahan baru. “Kondisinya hampir seluruhnya mangkrak dan tidak dilakukan penanaman oleh petani,” katanya kepada Inilah.com, Senin (26/2/2024).
Bayu pun mendapat informasi lahan food estate di kedua kabupaten tersebut ada yang menjelang panen padi. Luas lahan program lumbung pangan yang dikelola Kementan seluas 10 ribu hektare.
Namun hanya 7.164 hektare merupakan lahan persawahan dan menjelang panen berdasarkan informasi Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisang. Program tersebut dikelola Kementan dengan beberapa center of excelen atau program bantuan yang dijadikan pilot project atau proyek percontohan di Kecamatan Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau dan Kecamatan Dadahup di Kabupaten Kapuas.
“Kalau di Kecamatan Pandih Batu itu memang kegiatan produksi pertanian saham sudah dilaksanakan jauh sebelum program food estate, dijalankan karena area ini adalah wilayah transmigrasi jadi sistem pertaniannya memang sawah,” kata Bayu menjelaskan.
Sebelumnya, Kementan menyatakan kawasan food estate di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, telah memasuki masa panen raya padi sehingga bisa memasok ketersediaan beras. Padi dipanen mulai dari bulan Februari sampai pertengahan Maret 2024 sebagai puncaknya.
Kepala Dinas Pertanian Pulang Pisau Godfriedson, menyebut panen raya ada di lima kecamatan yang baru dipanen sekitar 20 persen dari 7.164 hektare. “Yang sudah panen ada sekitar 199 hektare. Jadi masih ada 6.976 hektare yang diperkirakan panen pada pertengahan Maret sampai awal April secara bertahap dengan rata-rata hasil 5,5 ton GKP/hektare,” ujar Godfriedson dalam siaran persnya, Senin hari ini.
