News

Kemenkeu Tak Terlibat, Begini Cara Orang Keuangan di ESDM Nilep Duit Negara

Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Asep Guntur memastikan kasus dugaan korupsi tunjangan kinerja pegawai di Kementerian ESDM tidak melibatkan Kementerian Keuangan. Ia pun mengungkap bagaimana pola permainan para tersangka dalam menilep uang negara.

Asep menjelaskan permainan ini dilakukan oleh orang-orang keuangan di Kementerian ESDM. “Jadi ini tuh di antara orang-orang keuangan ESDM, bukan Kementerian Keuangan, tapi keuangan di situ, yang mengelola keuangan. Ada bendahara dan lainnya,” ujar Asep dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (30/3/2023).

Permainan, sambung dia, bermula saat para orang-orang keuangan tersebut menemukan adanya kelebihan uang. Kemudian mereka memutuskan untuk membagi-bagi uang tersebut. “Jadi ada kelebihan uang, kemudian mereka upayakan bagaimana caranya supaya itu bisa dibagi. Kalau di kita ada gaji pokok, ada tunjangan kinerja dan lain-lain,” kata dia.

Asep mengatakan, di dalam slip gaji, mereka memanipulasinya agar terlihat seperti ketidaksengajaan, seperti misalnya salah ketik. Meski demikian, perbuatan curang mereka tetap bisa terungkap.

“Mereka itu dibaginya dimasukin ke tunjangan kinerja. Seperti typo. Misalkan kalau tunjangan kinerja misalkan Rp5 juta, nah dikasih menjadi Rp50 juta, kan kayak typo, jadi kalau ketahuan ‘oh saya typo nih ketik ini’ padahal uangnya sudah keburu masuk Rp50 juta,” kata Asep.

Sebelumnya, KPK juga menemukan uang tunai RP1,3 miliar saat saat melakukan penggeledahan di apartemen Pakubuwono, Menteng, Jakarta Pusat. Diduga unit apartemen ini milik Plh Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Muhammad Idris Froyoto Sihite.

Penggeledahan, berawal saat tim penyidik menggeledah Kantor Kementerian ESDM dan Kantor Ditjen Minerba. Penyidik lalu menggeledah ruang Plh Dirjen Minerba hingga menemukan kunci apartemen Pakubuwono tersebut.

Asep menyebut pihaknya masih mendalami kepemilikan apartemen Pakubuwono tersebut. Penyidik belum menyimpulkan apartemen itu milik Plh Dirjen Minerba. “Kuncinya memang ada di pak Plh tetapi kan kita tidak tahu secara hukum punya siapa itu, bisa saja di sana kan hanya numpang atau apa kita nggak tahu. Sampai saat ini sedang didalami,” ujar Asep.

Karenanya KPK telah melayangkan pemanggilan terhadap Idris, guna dimintai keterangan lebih lanjut. Rencananya pemanggilan itu akan dipenuhi pihak Idris pada pekan ini. “Kalau tidak salah kita sudah manggil kok, mungkin di akhir pekan ini, ditunggu aja pasti ada. Pekan ini kan tinggal dua hari ini, Kamis Jumat. Kalau nggak Kamis, ya Jumat,” kata Asep

Back to top button