News

Kemen ESDM Pantau Aktifitas 69 Gunung Api Aktif di Indonesia

Kementerian ESDM menyampaikan pentingnya upaya bahu membahu dari segenap pihak untuk berkolaborasi dan saling mengingatkan dalam menyampaikan informasi mitigasi kebencanaan geologi kepada masyarakat.

Dalam mengawal bencana kegeologian, pemerintah melalui beberapa kementerian dan lembaga melakukan langkah-langkah strategis sebagai tanggung jawab terhadap keberlangsungan kegiatan masyarakat di daerah rawan bencana.

Langkah-langkah komprehensif dikoordinasikan dengan berpedoman pada regulasi yang ada.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial dikutip dari laman Kementerian ESDM menyampaikan bahwa prioritas utama dalam hal ini adalah keselamatan masyarakat.

Kementerian ESDM melalui Badan Geologi terus melakukan pemantauan gunung api selama 24 jam sehari terhadap 69 dari 127 gunung api aktif, termasuk Gunung Semeru, Jawa Timur.

“Hasil kajian dalam bentuk peta kawasan rawan Bencana (KRB) gunung api, gempa bumi, tsunami, dan gerakan tanah langsung disampaikan ke pemerintah daerah dan otoritas-otoritas yang menggunakannya,” ujar Ego di Jakarta, Sabtu (11/12/2021).

Kementerian ESDM pun terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat.

“Kerja sama bahu membahu antara pemerintah pusat, daerah, dan keterlibatan masyarakat serta stakeholders lain menjadi penting dalam mitigasi bencana geologi,” tambah Ego.

Masyarakat diimbau terus memantau melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang memantau secara realtime informasi seputar pergerakan aktivitas kegeologian di Indonesia.

Tak hanya itu, aplikasi tersebut juga menampilkan peta lokasi dan waktu kejadian, magnitudo, kedalaman, simbol mekanisme gempa bumi di sekitar lokasi gempa bumi, nama gunung api terdekat pusat gempa bumi dan sumber data.

“Aplikasi ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu cara identifikasi dan peringatan dini dalam manajemen kebencanaan,” imbuh Ego.

Peningkatan edukasi mitigasi bencana geologi kepada masyarakat dinilai memiliki peran penting dalam jangka panjang. “Masyarakat akan memahami untuk menjalankan aktivitas mereka sesuai prosedur yang berlaku,” tambah Ego.

Back to top button