Jenazah pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Mustopa (60) diambil oleh pihak keluarga dari Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa malam (9/5/2023). Jenazah bakal dimakamkan di Lampung
“Rencananya dibawa ke Lampung dan dikebumikan di makam keluarga,” kata Kasubdit Yan DVI Rumah Sakit Polri Kramat Jati AKBP Nugroho Lelono.
Pihak keluarga, lanjut Nugroho, baru mengambil jasad Mustopa setelah sepekan berada di RS Polri. Pasalnya, jenazah harus melewati proses autopsi dan koordinasi dengan penyidik.
“Setelah hasil pemeriksaannya dinyatakan selesai dan keluarga sudah dihubungi penyidik. Kami serahkan, karena harus ada proses itu,” tuturnya.
Selain jenazah, pihak RS Polri juga menyerahkan benda-benda yang melekat pada tubuhnya kepada pihak keluarganya.
“Yang dikenakan sudah kami serahkan. Sedangkan sebagian sudah dipegang penyidik barang bukti lainnya. Jadi, hanya yang melekat pada tubuh,” kata Nugroho menambahkan.
Diketahui, kantor MUI di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, ditembaki orang tak dikenal, Selasa (2/5/2023).
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI Arif Fahrudin mengatakan, sebelum insiden penembakan, pelaku memang telah mendatangi Kantor MUI sebanyak dua kali.
Sebelum kejadian pelaku juga mengaku ingin bertemu dengan pimpinan MUI. Namun saat itu pegawai jaga memintanya menunggu di lobi, tapi pelaku justru mengeluarkan senjata dan melakukan penembakan.
Akibat dari kejadian itu, kaca di kantor MUI pecah dan dua orang pegawai mengalami luka. Keduanya langsung dibawa ke rumah sakit.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Po Komarudin menyebut pelaku yaitu Mustopa berusia 60 tahun berdomisili di Lampung, meninggal. Penyidik menemukan barang bukti sepucuk pistol.
