News

Kelaparan di Gaza Mulai Tewaskan Remaja dan Lansia


Kelaparan akut yang melanda Jalur Gaza, tak hanya membunuh anak-anak. Seorang remaja dan lansia juga dilaporkan meninggal akibat malnutrisi dan dehidrasi, sehingga menambah korban jiwa akibat kelaparan di Gaza mencapai 20 orang.

Kantor berita WAFA, Kamis (7/8/2024) melaporkan, seorang remaja berusia 15 tahun dan seorang pria lanjut usia berusia 72 tahun, meninggal pada Rabu (6/3/2024) malam waktu setempat di dua rumah sakit di Jalur Gaza utara karena kekurangan gizi parah dan dehidrasi.

Menurut sumber, sang remaja meninggal di kompleks medis Al-Shifa, sedangkan pria lansia mengembuskan nafas terakhirnya di RS Kamal Adwan akibat kekurangan gizi parah dan dehidrasi.

Sumber-sumber medis mengonfirmasi bahwa jumlah korban kekurangan gizi dan dehidrasi di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 20 orang. Mereka menekankan bahwa jumlah korban yang diumumkan hanya mencerminkan jumlah orang yang dapat mencapai rumah sakit, dan mencatat bahwa puluhan orang meninggal dalam senyap akibat kelaparan dan tidak bisa mencapai rumah sakit.

Selain melakukan bombardir brutal yang kini telah menewaskan lebih dari 30.000 warga Gaza, Israel juga disebut secara konsisten dan tanpa dasar memblokir operasi bantuan untuk Gaza bahkan ketika daerah kantong tersebut semakin dilanda kelaparan. Hal ini merujuk laporan terbaru yang dirilis oleh kelompok kemanusiaan Refugees International.

Kelompok bantuan tersebut mendasarkan laporannya pada wawancara dengan puluhan pejabat pemerintah, pekerja kemanusiaan, dan staf LSM yang terlibat dalam upaya bantuan di lapangan dari Mesir, Yordania, dan Israel.

Mereka menemukan bahwa Israel ‘secara rutin dan sewenang-wenang’ menghentikan bantuan yang sah untuk mencapai Gaza. Rezim Zionis itu juga memberlakukan proses pemeriksaan bantuan yang berbelit-belit dan tidak memiliki ‘instruksi yang jelas atau konsisten’.

Israel juga dilaporkan secara reguler menolak konvoi kemanusiaan untuk masuk ke Gaza dan melancarkan ‘serangan terus-menerus terhadap fasilitas kemanusiaan, kesehatan, pangan, listrik, dan infrastruktur penting lainnya di Gaza’. Laporan tersebut menambahkan bahwa semua hal tersebut menunjukkan krisis kemanusiaan di Gaza disebabkan oleh ‘kebijakan dan tindakan Israel’.
 

Back to top button