News

Kelanjutan Hak Angket, Hasto: Bukan soal PDIP, tapi Kesadaran Bersama


Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan pengajuan hak angket DPR RI baru dapat dilakukan melalui kesadaran bersama dari berbagai pihak, bukan hanya PDIP. Karena itu, ia menyinggung pentingnya terwujudnya hak angket di tengah masalah bangsa yang sangat serius.

“Ketika kita dihadapkan pada masalah ekonomi masalah politik lalu pemilu yang seharusnya kredibel menjadi tidak kredibel maka hak angket menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan,” kata Hasto di Jakarta, dikutip Rabu (17/4/2024).

Hasto menilai masalah geopolitik dunia juga memiliki peran besar terhadap kegentingan pengajuan hak angket. Menurutnya, momen ini menjadi cerminan bagaimana seorang pemimpin negara, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi), menunjukkan kapabilitasnya untuk menjaga kedamaian dan kesejahteraan masyarakat.

“Ketegangan akibat serangan balasan Iran terhadap Israel itu menciptakan krisis geopolitik yang baru. Kalau persoalan perang Rusia-Ukraina saja menciptakan krisis pangan krisis energi, maka sekarang dampaknya sangat kuat di Indonesia,” ujar Hasto. 

Hasto menambahkan, melemahnya rupiah hingga ke level yang mengkhawatirkan, beban utang Indonesia yang begitu besar dan juga terkait dengan ketidakpastian hukum akibat pemilu yang tidak kredibel menyentuh hal yang paling fundamental tentang kredibilitas pemimpin nasional Indonesia.

Selain itu, Hasto juga menyinggung kelahiran kembali nepotisme akibat Presiden Jokowi yang secara terang-terangan mengedepankan kepentingan keluarganya di atas kepentingan masyarakat. Akibatnya, ia menegaskan perlu ada kesadaran dari seluruh pihak untuk mendorong terwujudnya hak angket agar dapat mewujudkan demokrasi yang lebih adil.

“Tetapi persoalan hak angket bukanlah persoalan PDIP, ini muncul dari kesadaran kita bersama. Apakah kita sebagai bangsa mau meletakkan nasib dan tanggung jawab kita ke depan dengan memastikan setiap proses pemilu berjalan dengan fair (adil), berjalan dengan demokratis, dan pemimpinnya betul-betul berjuang bagi bangsa dan negara bukan berjuang bagi keluarganya?” tuturnya.

Back to top button