News

Begini Gejala yang Dialami Dua Pasien Positif Monkeypox di Jakarta

Penyakit menular cacar monyet alias monkeypox tengah menjadi perhatian publik usai bertambahnya dua kasus positif di DKI Jakarta dalam kurun waktu sepakan terakhir.

Kasus positif monkeypox kedua teridentifikasi Rabu (18/10/2023). Dua hari kemudian, pasien terjangkit cacar monyet terkonfirmasi bertambah satu orang dengan tujuh kasus suspek yang menyertainya.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama, menyebutkan dua pasien penderita monkeypox pada prinsipnya memiliki gejala yang serupa.

“Pasien ketiga (terhitung dari kasus pertama pada 2022) gejala seperti pasien monkeypox sebelumnya ada lesi pada kulit, demam, pembesaran kelenjar getah bening,” ucap Ngabila kepada Inilah.com, Jakarta, Sabtu (21/10/2023).

Seperti yang telah disinggung Ngabila, perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) sedangkan cacar air tidak.

Selain lesi di kulit, pasien biasanya juga akan mengeluhkan nyeri otot dan menggigil.

Ngabila lebih lanjut mengatakan, masa inkubasi cacar monyet biasanya berkisar dari 6 hingga 13 hari tetapi dapat pula 5 hingga 21 hari.

Sementara itu, tindakan yang dilakukan Dinkes DKI dan Kemenkes RI terhadap pasien positif yakni pemeriksaan dan perawatan intensif di rumah sakit.

“Pasien diisolasi di salah satu RS Jakarta dan sedang proses investigasi lebih lanjut untuk kontak-kontak eratnya. Pasien sudah diberikan pengobatan terbaik di RS,” ungkapnya.

Pada kasus cacar monyet, pasien akan menjalani perawatan hingga satu bulan hingga sembuh total. 

“Butuh waktu 2-4 minggu rata-rata 3 minggu untuk sembuh,” lanjutnya.  

Kapan pasien monkeypox dikatakan sembuh?

Ngabila menyebutkan, definisi sembuh jika semua luka sudah kering sempurna dan muncul kulit baru. Pasien juga akan mendapat terapi terbaik dari konsultan ahli monkeypox dari spesialis penyakit dalam dan spesialis kulit kelamin FKUI-RSCM.

Adapun, Kementerian Kesehatan RI dan Dinkes DKI Jakarta memastikan pihaknya dengan cepat melakukan pemantauan pada kontak erat setiap hari apakah timbul gejala.

Pada kontak erat monkeypox jika tidak bergejala maka tidak diperlukan isolasi mandiri.

“Investigasi kasus dilakukan aktif untuk menggali perjalanan penyakit dan sumber penularan agar penyebaran tidak terjadi dan memutus mata rantai penularan,” pungkasnya.

Back to top button