Market

Kalah Peringkat dari Adaro, Xinyi Kok Mau Investasi Rp174 Triliun di Pulau Rempang

Kalau benar Xinyi Glass, anak usaha Xinyi Group mau investasi US$11,5 miliar atau setara Rp174 triliun (kurs Rp15.000/US$) di Rempang Eco City, itu hebat. Namun, penting untuk dicari tahu, seberapa hebat Xinyi Glass ini di percaturan bisnis dunia?

Anggota Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ( Jatim), Agus Supriyono, mencoba membedah perusahaan kaca asal China itu.

Dikutip dari pwmu.co, Senin (25/9/2023), Agus yang jebolan ITS Surabaya ini, menjelaskan, Xinyi Glass Holdings Limited, didirikan pada 1988 dan berkantor pusat di Hong Kong, terdaftar di papan utama Bursa Efek Hong Kong pada Februari 2005. Sandi sahamnya: 00868.HK.

Saat ini, Xinyi Glass memproduksi kaca float, kaca mobil, dan kaca arsitektur hemat energi berkualitas tinggi. Memiliki jaringan penjualan di lebih dari 130 negara dan wilayah di seluruh dunia.

Xinyi Glass punya 12 basis manufaktur domestik di zona ekonomi paling aktif di China, yakni Pearl River Delta, Delta Sungai Yangtze, Lingkar Ekonomi Bohai, Zona Ekonomi Chengdu-Chongqing, dan Zona Ekonomi Teluk Beibu. Hanya satu perusahaan di luar negeri yakni di Malaysia.

Kapitalisasi pasar dari Xinyi Glass sekitar HK$ 51,6 miliar, memiliki kawasan industri seluas lebih dari 9,15 juta meter-persegi, jumlah karyawan sekitar 15.000 karyawan. Paruh pertama 2023, omzet Xinyi Glass lebih dari HK$12,6 miliar.

Sedangkan aset perusahaan per akhir 2022, sesuai laporan teraudit, mencapai HK$52,2 miliar, atau setara Rp102 triliun. Dengan ekuitas atau book value senilai HK$32,1 miliar, setara Rp63 triliun.

Mengacu kepada nilai buku itu, maka nilai pasar Xinyi Glass pada saat ini, menjadi HK$45 miliar, setara Rp88 triliun. Dengan omzet HK$25,7 miliar atau Rp50 triliun. Laba tahun berjalan mencapai HK$5,1 miliar atau Rp10 triliun.

Selanjutnya Imam membandingkan dengan perusahaan peringkat 44 di bursa Hong Kong yang masuk daftar 2.000 perusahaan dunia versi Forbes, dalam hal laba, omzet, aset, dan nilai pasar.

Adalah Galaxy Entertainment, perusahaan no-44, nilai laba, omzet, aset serta nilai pasarnya, berturut-turut  sebagai berikut. Yakni, US$438,5 juta; US$1,07 miliar; US$10,37 miliar; dan US$29,97 miliar.

Kalau di-rupiahkan dengan kurs saat ini, setara dengan Rp6,7 triliun, Rp16,4 triliun, Rp159 triliun dan Rp460 triliun. Menurut Forbes, Galaxy Entertainment masuk 2.000 besar perusahaan dunia. Tepatnya peringkat 1.769.

Di mana posisi Xinyi? Jangan kaget, Xinyi tidak masuk daftar tersebut. Baik yang 44 perusahaan terbaik di Hong Kong maupun 2.000 perusahaan kelas dunia versi Forbes.

Indonesia berhasil menempatkan 8 perusahaannya di daftar Forbes 2000 tahun 2023. Paling buncit adalah Garuda Indonesia. Masuknya Garuda karena besarnya laba yang diperoleh dari pembebasan utang. Dengan kata lain, besarnya laba Garuda hanya di atas kertas. Alias pura-pura saja. 

Ambil contoh, Adaro Energy yang satu peringkat di atas Garuda menurut Forbes. Catatan laba, omzet, aset dan nilai pasarnya, cukup oke. Masing-masing US$2,5 miliar, US$8,13 miliar, US$10,78 miliar, dan US$5,93 miliar. Alhasil, Adaro berada di peringkat 1.393 dari daftar Forbes. Sekali lagi, Xinyi masih di bawah Adaro.

Kalau soal peringat Xinyi Glass, memang tidak bunyi. Tapi, bagaimana peluangnya investasi di Pulau Rempang?  Pada akhir 2022, posisi kas dan setara kas Xinyi Glass hanya HK$3,2 miliar, setara Rp6,3 triliun. Sangat jauh dari rencana Xinyi Glass investasi di Rempang Eco City senilai Rp174 triliun.

Ingat, dana kas tidak bisa diambil semuanya untuk investasi atau ekspansi. Karena dibutuhkan untuk menjaga operasional perusahaan. Dengan total biaya sekitar Rp45 triliun (setahun), nilai kas setara kas itu hanya senilai kurang lebih 1,5 bulan total biaya perusahaan. Tentu saja tidak mungkin diambil untuk investasi di Pulau Rempang.

Back to top button