News

Ajudan Ferdy Sambo Tewas di Rumah Dinas, DPR Belum Bersikap

DPR belum bersikap menanggapi insiden tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo. Anggota Komisi III DPR, Marinus Gea, mengaku membutuhkan waktu untuk memahami peristiwa tersebut.

Brigadir Nopryansah Yosua tewas akibat luka tembak dan ditemukan pula luka sayatan di bagian wajah. Menurut polisi, penembakan dilakukan oleh Bharada E karena korban melakukan ancaman ketika ditegur saat memasuki rumah dinas Sambo, pada Jumat (8/7/2022) yang lalu.

Mungkin anda suka

“Beritanya baru saya dapat. Sebaiknya dikontak teman-teman Komisi III saja, saya belum mendalami,” tutur Marinus.

Anggota Komisi III DPR lainnya yakni Nasir Djamil juga tidak memberi pernyataan lugas terkait persoalan ini. Termasuk ketika disinggung apakah DPR bakal memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit terkait peristiwa ini.

“Menurut saya kita tunggu saja pernyataan resmi dari Mabes Polri. Sebab kejadian ini kan pekan lalu,” kata Nasir.

Indonesia Police Watch (IPW) meminta Kapolri Sigit membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengusut kasus ini. Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso menilai adanya kejanggalan dari peristiwa saling tembak polisi yang kali pertama terjadi di rumah dinas petinggi Polri.

“Pasalnya peristiwa ini sangat langka karena terjadi disekitar Perwira Tinggi dan terkait dengan Pejabat Utama Polri. Anehnya, Brigpol Nopryansah merupakan anggota Polri pada satuan kerja Brimob selain terkena tembakan juga ada luka sayatan di badannya,” kata Sugeng.

Luka sayatan ditemukan di bagian wajah korban ketika keluarga memaksa membuka peti jenazah ketika dipulangkan ke kampung halaman di kawasan Jambi. Sementara Karo Penmas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengungkapkan korban tewas akibat luka tembak.

“Penembakan yang dilakukan oleh Bharada E itu mengakibatkan Brigadir J meninggal dunia,” ujarnya.

Back to top button