Pemerintah Israel menggelar pertemuan kabinet di dalam Terowongan Burak Al Aqsa atau Tembok Barat, area Kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem pada Minggu (21/5/2023).
Pertemuan tersebut dipimpin langsung Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai bagian dalam memperingati keberhasilan Israel menduduki Yerusalem Timur pada 1967.
“Demi persatuan Yerusalem, kita harus terus mempertahankan pemerintahan ini,” ujar Netanyahu di awal pertemuan, seperti dikutip Anadolu Agency.
Ini merupakan pertemuan pertama yang digelar pemerintah Israel di terowongan dekat Kompleks Al Aqsa sejak 2017.
Pertemuan tersebut juga berlangsung usai Menteri Keamanan Israel Itaman Ben Gvir melewati kompleks Al Aqsa. Lawatan ini merupakan yang kedua sejak dia bergabung dengan kabinet Netanyahu.
Kompleks Masjid Al Aqsa berisi sejumlah situs, yaitu Masjid Al Aqsa, Dome of the Rock (kubah batu), dan tembok ratapan.
Umat Muslim, umat Yahudi, dan Kristiani menganggap kompleks itu sebagai situs suci. Namun, kompleks tersebut kerap menjadi titik konflik warga Palestina dan Israel.
Pada bulan Ramadan di pertengahan April lalu misalnya, pasukan Israel menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa dan memukuli beberapa jemaah yang ada di masjid. Aksi kekerasan pasukan Israel memicu protes warga dan kecaman dari komunitas internasional, terutama negara mayoritas Muslim.
Buntut serangan itu, milisi di Gaza juga meluncurkan roket ke wilayah selatan Israel. Israel juga mendapat serangan roket dari milisi Palestina yang beroperasi di Lebanon.
Pada awal Mei, konflik milisi Palestina dan Israel kembali pecah usai gempuran Israel menewaskan tiga komandan milisi jihad Islam.
